Rabu, 20 Oktober 2010

Kesaksian Del Piero Di Sidang Calcipoli

Alessandro Del Piero telah memberi kesaksian di persidangan Calciopoli di Naples.
Kapten Juventus itu dipanggil oleh tim pembela Luciano Moggi untuk bersaksi selama lebih dari satu jam.

"Saya telah bermain untuk Juve selama lebih dari 16 tahun. Berapa banyak scudetto yang saya menangkan? Ada yang bilang 15 kali, tapi bagi saya itu adalah 17 kali, "katanya mengacu pada dua scudetto 2004 dan 2005 yang dicabut pada tahun 2006.

Ia pun ditanya oleh pengacara tentang mantan wasit Massimo De Santis saat pertandingan melawan Lecce pada tanggal 14 November 2004.

"Aku ingat, saya mencetak gol dalam pertandingan itu. Kondisi lapangan sangat sulit. Saya lihat De Santis melakukan pengecekan sebelum laga dan kondisi lapangan menurutnya masih layak untuk bermain.

" Dalam pandangan saya hal itu masih mungkin untuk bermain .Sebelum laga saya dan kapten Lecce berbicara dengan wasit. Situasinya sangat sulit namun tidak perlu ditunda.

"Tim kami dibangun untuk menjadi kuat di bawah setiap aspek, walaupun mereka tidak dalam kondisi ideal secara teknis.

"Seperti biasanya De Santis selalu santai dengan para pemain dan berbicara kepada mereka semua dengan sangat ramah."

Del Piero juga mengatakan bahwa dirinya hanya pernah dikartu merah dua kali selama karirnya, salah satunya adalah keputusan dari De Santis di Udine.

Para pengacara penuntut juga mempertanyakan Del Piero pada pertandingan melawan Inter pada 2004-05 tentang Zlatan Ibrahimovic yang kemudian diskors dengan menggunakan bukti video.

"Memang benar bahwa De Santis tidak memberi kartu kepada Ibra, tapi justru mengapa bukti video dapat digunakan untuk menghukumnya tidak boleh bermain dalam perebutan Scudetto antara Milan dan Juve.

"Itu adalah pukulan yang telak buat kami. Jika dia telah dikartu pada saat itu, dia mungkin tidak akan diskors. "

Del Piero menyimpulkan dengan membuat posisinya di skandal Calciopoli sangat jelas.

"Saya pikir setiap sisi yang memenangkan Scudetto dalam waktu saya sebagai seorang pemain memang layak mendapatkannya, termasuk Juventus.

"Pada tahun 2006 kami menduduki peringkat pertama dengan 91 poin. Banyak gol tercipta oleh saya sendiri, Zlatan Ibrahimovic dan David Trezeguet pada tahun itu, dan bukan karena pemberian hadiah dari wasit.

"Kita bisa membuat skor selain dari hukuman pinalti dan statistik membuktikan itu. Kami memiliki begitu banyak juara, yang bermain di final Piala Dunia 2006 antara Italia dan Perancis. "