Selasa, 29 Maret 2011

Matri : "Aku tak pernah bermimpi mencetak gol dalam debutku “

Striker tim nasional italia, Alessandro Matri, mengaku tak menyangka bisa mencetak gol dalam debutnya bersama Italia, yaitu pada pertandingan persahabatan melawan Ukraina, yang berakhir 2-0 untuk Italia, Selasa atau Rabu (30/3/2011) dini hari WIB.

"Aku tak pernah bermimpi untuk bisa mencetak gol dalam debutku. Yang paling penting adalah tim meraih kemenangan," kata Matri.

Gol Matri terjadi pada menit ke-81. Umpan dari Sebastian Giovinco dengan tumit dimanfaatkan Matri dengan tendangan kaki kanannya. Pemain Juventus ini mengaku dirinya sempat takut Giovinco tak memberikan umpan kepadanya karena berada di belakang Giovinco.

"Saya harus berterima kasih kepada Sebastian untuk umpan cantiknya. Sebelumnya saya telah berteriak memanggilnya dari jarak 20 meter! Saya kemudian melihatnya sedikit memperlambat larinya, seketika itu juga saya tahu kalau dia telah melihat dimana posisi saya."

"Sebastian pintar dalam mengetahui posisi rekannya. Saya sempat khawatir tendangan saya tidak masuk karena terlebih dahulu membentur tiang," imbuhnya.

Ketika ditanya apakah ia mempersiapkan diri dengan baik untuk laga ini, Matri menjawab, "Ini pertandingan pertamaku, jadi aku mempersiapkan diri untuk semuanya dan saya tahu saya harus tampil bagus di Serie A untuk bisa dipanggil memperkuat Timnas ."

Dikatakan pekan ini bahwa banyak pemain Juventus terlihat dalam kondisi yang lebih baik pada tugas internasional daripada di level klub, sehingga apakah ada perbedaan tekanan psikologis?

"Saya merasa senang di Juventus dan Italia, karena keduanya merupakan mimpi bagi saya. Mengenakan kaus ini adalah mimpi seorang pemain sejak dari kecil, "kata Matri.

"Saya hanya mempunyai waktu 30 menit untuk bermain, jadi saya harus memberikan segala yang saya punya di waktu yang sedikit tersebut. Saya merasakan tekanan, sekalipun itu adalah laga persahabatan tetapi itu adalah laga debut saya di Timnas," ungkap Matri kepada wartawan selepas laga tersebut.

Read More......

Kamis, 24 Maret 2011

Zidane Kembali Ke Turin

Legenda sepak bola Perancis, Zinedine Zidane, kembali ke Juventus untuk bermain dalam pertandingan amal melawan Torino, Rabu atau Kamis (24/3/2011) dini hari WIB.

Zidane bermain sebagai pemain pengganti pada babak kedua dan ikut berperan menghindarkan tim legenda Juventus dari kekalahan.

Tim legenda Juventus tertinggal 0-2 lebih dulu akibat gol Junior di babak pertama dan Gianluigi Lentini pada awal babak kedua.

Juventus memperkecil ketinggalan berkat gol Pavel Nedved, yang memanfaatkan umpan Zidane pada menit ke-54. Sekitar 14 menit kemudian, Juventus menyamakan kedudukan melalui Sergio Porrini. Kedudukan 2-2 bertahan sampai akhir.

"Saya senang kembali ke Italia dan setiap kali datang ke Turin, saya menikmatinya. Merupakan kehormatan besar kembali ke sini untuk acara seperti ini," ujar Zidane.

"Senang rasanya bertemu kembali dengan semua mantan rekan sejak awal karier saya," tambahnya.
Zidane mengaku ia dan seluruh legenda Juve lainnya sangat ingin melihat La Vecchia Signora berada di papan atas seperti masa jayanya dulu.

Meski demikian ia berharap situasi ini dapat dijadikan pelajaran untuk memupuk kerja sama demi mengembalikan era kejayaan Juve.

"Kami ingin melihat Juventus berada di papan atas seperti mereka di masa lalu."

"Saat ini mereka tengah berada di masa-masa sulit, tapi seiring berjalannya waktu mungkin mereka akan kembali menjadi Juventus lama yang haus akan gelar juara,”

Mantan playmaker Juventus Zinedine Zidane juga menilai eks rekan setimnya dulu, Alessandro Del Piero tetaplah sebagai seorang juara.

Legenda sepakbola Juve itu menilai, di tengah usianya yang mulai memasuki era pensiun, eks rekannya, Del Piero tetap memiliki aura seorang juara.

"Senang sekali melihat dia (Del Piero) seperti itu. Usia kita sudah hampir sama namun saya masih melihat dia bermain seperti ini. Hanya orang hebat dan seorang juaralah yang mampu melakukannya, ia masih tetap, Del Piero (yang kukenal)," tuturnya.

Kendati telah melanglang buana bersama raksasa Eropa Real Madrid, Zizou (penggilan Zidane) tidak melupakan Juve. Baginya La Vecchia Signora tetap merupakan klub yang penting dalam sepanjang kariernya sebagai pesepakbola.

"Juventus benar-benar penting bagi saya dan karir saya, jadi datang ke sini dan bertemu dengan para pemain yang sempat bersama menorehkan sejarah denganku adalah sesuatu yang sangat menyenangkan,”akunya bangga.

Menurut pemberitaan di Italia, dari pertandingan itu terkumpul dana sebesar 223.000 euro atau sekitar Rp 2,7 miliar yang akan disumbangkan untuk penelitian penyembuhan penderita gangguan saraf (SLA).

Berikut adalah skuad dari kedua klub yang bertanding dalam laga amal yang bertajuk Derby SLAncio De Vita :

JUVENTUS
Kiper : Antonio Chimenti, Michelangelo Rampulla, Stefano Tacconi.
Bek : Antonio Cabrini, Massimo Carrera, Antonello Cuccureddu, Luigi De Agostini, Claudio Gentile, Mark Iuliano, Paolo Montero, Sergio Porrini, Massimo Storgato, Moreno Torricelli, Igor Tudor, Pietro Vierchowod.
Gelandang : Massimo Bonini, Franco Causio, Edgar Davids, Giuseppe Furino, Roberto Galia, Giancarlo Marocchi, Domenico Marocchino, Massimo Mauro, Pavel Nedved, Alessio Tacchinardi, Roberto Tavola, Beniamino Vignola, Zinedine Zidane.
Striker : Corrado Grabbi, Michele Padovano, Fabrizio Ravanelli, Gianluca Vialli, Christian Vieri.
Pelatih : Marcello Lippi.
Asisten Pelatih : Gianluca Pessotto

TORINO
Kiper : Luca Bucci, Luca Marchegiani.
Bek : Enrico Annoni, Oscar Brevi, Fabio Galante, Roberto Maltagliati, Luca Mezzano, Roberto Mussi, Roberto Policano, Ezio Rossi, Claudio Sala, Andrea Sottil.
Gelandang : Antonino Asta, Diego De Ascentis, Daniele Fortunato, Diego Fuser, Luca Fusi, Leo Junior, Gianluigi Lentini, Rafael Martin Vazquez, Claudio Sclosa, Giorgio Venturin, Renato Zaccarelli.
Striker : Benito Carbone, Marco Ferrante, Francesco Graziani, Roberto Muzzi, Paolino Pulici, Ruggiero Rizzitelli, Stefan Schwoch, Andrea Silenzi.
Pelatih : Emiliano Monsonico
Asisten Pelatih : Antonio Comi

Read More......

Senin, 21 Maret 2011

Serie A pekan 30 : Juventus 2-1 Brescia

Juventus mencetak kemenangan di kandang sendiri pada lanjutan kompetisi Liga Italia hari Minggu, 20 Maret 2011. Menghadapi Brescia, Juventus menang 2-1.

Penyerang Alessandro Del Piero mencetak gol yang menentukan kemenangan Juventus 2-1 atas Brescia pada pertandingan Serie-A di Olimpico Grande Torino, Minggu (20/3/2011). Itu adalah kemenangan pertama Juventus dalam empat pertandingan terakhir di Serie-A.

Bermain sebagai tuan rumah, Juventus mampu unggul lebih dulu melalui Milos Krasic pada menit ke-23. Gol bermula dari umpan terobosan dari Alberto Aquilani kepada Alessandro Matri di bibir kotak penalti. Matri kemudian meneruskan bola kepada Krasic, yang menembakkannya masuk sudut kiri bawah gawang Michele Arcari.

Keunggulan itu lenyap pada menit ke-42, menyusul jebolnya gawang Gianluigi Buffon akibat tembakan Citadin Eder. Dari tengah kotak 16, ia menanduk bola kiriman Adam Vass masuk sudut kiri atas gawang Gianluigi Buffon.

Del Piero membawa Juventus merebut keunggulan itu pada menit ke-68. Ia mengoyak sudut kanan bawah gawang tim tamu dengan memanfaatkan umpan Claudio Marchisio.

Pertandingan juga diwarnai insiden kartu merah, yang diterima bek Brescia, Victor Hugo Mareco, pada menit ke-71, menyusul pelanggarannya kepada Alessandro Matri.

Selama 90 menit, Juventus menguasai bola sebanyak 55 persen dan melepaskan lima tembakan akurat dari 14 percobaan. Adapun Brescia menciptakan dua peluang emas dari sembilan percobaan.

Dengan hasil itu, Juventus mengoleksi 45 poin dan naik setingkat ke posisi ketujuh. Brescia sendiri tertahan di posisi ke-19 dengan 26 poin, atau kalah tiga angka dari Cesena di posisi ke-17.

Susunan pemain:
Juventus: Gianluigi Buffon; Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci, Armand Traore (Andrea Barzagli 67), Frederik Sorensen; Alberto Aquilani, Claudio Marchisio, Simone Pepe, Milos Krasic; Alessandro Del Piero (Jorge Martinez 88), Alessandro Matri (Luca Toni 88)

Brescia: Michele Arcari; Victor Hugo Mareco, Pietro Accardi, Davide Zoboli, Adam Vass; Panagiotis Kone (Davide Baiocco 76), Nicolas Cordova (Davide Lanzafame 58), Fabio Daprela, Marco Zambelli; Citadin Eder, Alessandro Diamanti (Jonathas 77)

Wasit: Celi dari Barletta.

Kartu Kuning: Mareco 26’, Mareco 70’.

Kartu Merah : Mareco 70

Read More......

Minggu, 13 Maret 2011

Serie A pekan 29 : Cessena 2-2 Juventus

Setelah sempat unggul 2-0, akhirnya Juventus dipaksa bermain imbang 2-2 oleh Cesena pada lanjutan Liga Serie-A, Sabtu atau Minggu (13/3/2011) dini hari WIB. Hasil itu membuat I Bianconeri tertahan di peringkat ke-7 dengan 42 poin, 4 poin di bawah zona Liga Europa. Mereka bahkan terancam tergusur Palermo dan Cagliari yang akan berlaga Minggu malam nanti.

Setelah tiga kekalahan beruntun di Serie-A, Juventus mengawali pertandingan dengan cukup meyakinkan dengan tampil menekan di kandang Cesena dan mencoba menyerang dari berbagai sisi.

Pertandingan baru berjalan delapan menit ketika Juve mendapatkan peluang pertama mereka. Umpan silang yang dilepaskan Milos Krasic berbelok ke arah gawang setelah mengenai bek lawan. Namun kemudian bola jatuh di atas gawang Cesena.

Semenit berselang, Matri berhasil melesakkan bola ke gawang Cesena. Tapi gol ini dianulir oleh wasit Mauro Bergonzi setelah dirinya terperangkap offside.

Usaha itu membuahkan hasil pada menit ke-19. Alessandro Del Piero memberikan umpan terobosan kepada Alessandro Matri. Dengan sebuah tendangan kaki kanan yang terarah, Matri menjebol gawang Cesena yang dikawal Francesco Antonioli.

Unggul 1-0 membuat Juve semakin bersemangat menekan. Simone Pepe nyaris menambah keunggulan di menit 23, andai saja tendangannya, memanfaatkan operan Del Piero, tidak terlalu lemah dan mengarah tepat ke Antonioli. Namun, Cesena pun sering membahayakan lewat serangan-serangan baliknya. Bahkan, pada menit ke-26, Emanuele Giaccherini nyaris menyamakan kedudukan.

Setelah melewati beberapa defender Juventus, dia tinggal berhadapan dengan kiper Gianluigi Buffon. Giaccherini melepaskan tendangan, gagal dihalau Buffon. Bola masih membentur tiang gawang. Namun, Giaccherini mampu meraih lagi dan tinggal menceploskan bola ke gawang yang kosong. Namun, dia terlalu bersemangat menendang, hingga bola malah melambung di atas gawang.

Tekanan ini membuat Juve lebih hati-hati, meski tetap menyerang. Pada menit ke-35, Matri kembali membobol gawang Cesena, yang membawa timnya unggul 2-0.

Gol ini berawal dari penetrasi Matri. Dia kemudian mengumpan bola kepada Del Piero. Sang kapten langsung memotong bola dengan tendangan keras. Bola membentur tiang, tetapi berbalik ke arah Matri dan dia menyundulnya ke gawang. Meski pelan, bola masuk gawang tanpa bisa dihalau defender Cesena yang mencoba mengejarnya.

Sayang, Juve kembali kecolongan serangan balik Cesena. Marco Parolo dengan mudah menembus pertahanan Juve dan tinggal berhadapan dengan Buffon. Tak ada jalan lain, Buffon pun maju menghadangnya. Tetapi, dia terpaksa mengganjal Parolo hingga terjatuh. Wasit pun menghukum Buffon dengan kartu kuning dan memberi tendangan penalti kepada Cesena pada menit ke-41. Luis Jimenez dengan baik mengeksekusi bola dan memperkecil ketinggalan menjadi 1-2.

Gol ini tampaknya membuat Juve mulai panik, sedangkan Cesena rajin menyerang. Pada menit ke-43, Marco Motta melakukan pelanggaran keras kepada Giaccherini, hingga dikartu merah. Juve harus bekerja keras mempertahankan keunggulan 2-1 di babak pertama dengan 10 pemain.
Dengan hanya diperkuat 10 pemain, Juventus kesulitan mengimbangi permainan Cesena, tapi Buffon bermain cemerlang di bawah mistar untuk menggagalkan sejumlah peluang yang diperoleh tuan rumah.

Namun, serangan balik Cesena nyaris membuat Juve kebobolan lagi. Tendangan jarak jauh Luis Jimenez menghunjam ke gawang Juve. Beruntung Buffon mampu menepisnya. Namun, bola mengarah ke Giaccherini. Bola bisa disontek Chiellini lebih dulu, tetapi mengarah ke Jimenez dan dia langsung menendang ke gawang. Buffon kembali sigap membloknya dan Juve pun selamat.

Namun, pada menit ke-80 mereka tak mampu lagi menahan gempuran tuan rumah. Berawal dari tendangan bebas Cesena, bola mengenai kaki Vicenzo Iaquinta dan bergulir mengarah kepada Marco Parolo. Tanpa ampun, Parolo menyambar bola itu dengan tendangan keras yang menaklukkan Buffon. Juventus pun akhirnya harus puas mengakhiri pertandingan dengan skor 2-2.

Susunan Pemain :

Cesena: 1-Francesco Antonioli; 25-Steve von Bergen, 3-Maximiliano Pellegrino, 6-Maurizio Lauro, 46-Davide Santon (77-Luca Ceccarelli 79), 14-Giuseppe Colucci, 8-Fabio Caserta (17-Dominique Malonga 52), 18-Marco Parolo, 70-Erjon Bogdani, 10-Luis Jimenez, 23-Emanuele Giaccherini

Juventus: 1-Gianluigi Buffon; 3-Giorgio Chiellini, 19-Leonardo Bonucci, 17-Armand Traore, 2-Marco Motta, 14-Alberto Aquilani, 8-Claudio Marchisio, 23-Simone Pepe, 27-Milos Krasic (21-Zdenek Grygera 45), 32-Alessandro Matri (9-Vincenzo Iaquinta 77), 10-Alessandro Del Piero (25-Jorge Martinez 67)

Wasit : Mauro Bergonzi
Kartu Kuning : Motta 21', Jimenez 27', Buffon 39', Motta 43', Bonucci 56', Lauro 64',Aquilani 73'.
Kartu Merah : Motta 43'(dua kartu kuning)

Read More......

Kamis, 10 Maret 2011

Del Piero : “Bisa dimengerti jika fans marah”

Pemain kawakan Juventus Alessandro Del Piero mencoba menenangkan para penggemarnya yang protes menyusul kekalahan tiga kali beruntun yang dialami oleh Juventus. Teranyar, Juventus takluk 0-1 dari AC Milan, Sabtu (5/3/2011).

Kegagalan ini membuat kekecewaan fans meledak. Bahkan, mereka menuntut Pelatih Luigi Del Neri mundur dengan membentangkan spanduk bertuliskan "Bawa kembali Gianluca Vialli".

"Kita harus mendapatkan kemenangan untuk keluar dari situasi ini dan harus selalu berusaha. Para fans yang marah bisa dimengerti, mereka kecewa."

Menurutnya, Juve kini tengah dalam periode buruk dan butuh waktu untuk bisa keluar dari krisis ini, "Ini bukan periode positif, tapi kami benar-benar harus dan memang perlu untuk berbuat lebih baik,".

"Kami harus menemukan rasa lapar untuk bisa keluar dari situasi ini dan selalu melakukannya dengan usaha. Apa yang penting sebenarnya adalah menaruh hati dan jiwa kami ke dalamnya," katanya mengakhiri.

Read More......

Serie A pekan 28 : Juventus 0-1 Milan

Gelandang AC Milan, Gennaro Gatusso, mencetak gol tunggal yang menentukan kemenangan timnya 1-0 atas Juventus dalam lanjutan Serie-A, Sabtu atau Minggu (6/3/2011) dini hari WIB.

Tambahan tiga angka semakin mengokohkan Milan di puncak klasemen dengan mengoleksi 61 angka. Mereka sementara unggul 8 poin dari Inter Milan yang berada di urutan kedua. Sementara Juve masih tertahan di peringkat ketujuh dengan mengoleksi 42 poin.

Kekalahan ini tentu sangat menyakitkan bagi "Si Nyonya Tua". Pasalnya, ini menjadi kekalahan ketiga kalinya beruntun sejak mengalahkan Inter Milan 1-0 pada pertengahan Februari lalu.

Sebetulnya, baik Juve maupun Milan memeragakan permainan cepat dan bahkan cenderung keras. Pada menit ketiga, Milan mengancam lebih dulu lewat Zlatan Ibrahimovic. Menerima umpan dari sayap kiri, Ibra melepaskan tembakan keras. Sayang, bola tembakan penyerang asal Swedia itu masih melambung tinggi.

Juve kemudian membalasnya lewat Milos Krasic pada menit ke-10. Namun, usaha Krasic sia-sia setelah bola tembakannya bisa diblok kiper Milan, Christian Abbiati.

Milan kembali melepaskan ancaman cukup berbahaya pada menit ke-21. Kevin-Prince Boateng yang berperan sebagai penyerang lubang berusaha mengalirkan bola kepada Antonio Cassano yang bergerak di sektor kanan. Menguasi bola, Cassano sukses mengecoh salah satu bek "Si Nyonya Tua". Sial bagi Milan, tembakan Cassano gagal mengenai sasaran.

Di pertengahan babak, Milan terlihat lebih banyak mengusai permainan. Serangan demi serangan dilancarkan dari berbagai lini. Namun, Gennaro Gattuso dan kawan-kawan kerap melakukan kesalahan dalam melepaskan umpan. Bahkan, mereka terlihat bermain seperti tergesa-gesa dengan melepaskan umpan-umpan panjang ke depan.

Sementara Juve tidak kalah ngotot. Mereka berusaha membongkar pertahanan lawan. Meski begitu, kedua tim hanya bermain imbang tanpa gol hingga turun minum.

Selepas turun minum, pelatih Milan Massimiliano Allegri memasukan Robinho untuk menggantikan Boateng yang mengalami cedera. Masuknya Robinho secara tidak langsung membuat daya gempur Milan semakin kuat.

Pada menit ke-53, misalnya, gawang Juventus hampir saja bergetar jika saja Buffon tidak sigap memblok bola tembakan Zlatan Ibrahimovic.

Kerja keras Milan akhirya membuahkan hasil lewat gol yang diciptakan oleh Gatusso pada menit ke-68. Berhasil menguasai umpan kepala dari Ibra, Gatusso langsung melepaskan tendangan keras. Bola meluncur deras meskipun Buffon sempat membaca arah si kulit bulat.

Unggul 1-0, Allegri mengubah strategi timnya. Ia menarik Antonio Cassano dan menggantikannya dengan Clarence Seedorf. Tampaknya, Allegri ingin memperkuat lini tengahnya.

Meski begitu, Milan bukannya lantas mengendurkan serangannya. Milan memiliki beberapa peluang emas untuk menggandakan keunggulan. Burukanya penyelesaian membuat peluang yang ada menjadi sia-sia.

Begitu juga dengan Juve yang terlihat kesulitan keluar dari tekanan. Alhasil, Juve dipaksa menyerah di depan publiknya sendiri setelah skor 1-0 untuk keunggulan Milan bertahan hingga laga usai.

Susunan Pemain :

Juventus: Gianluigi Buffon; Giorgio Chiellini, Andrea Barzagli, Armand Traore, Frederik Sorensen; Felipe Melo, Claudio Marchisio, Jorge Martinez, Milos Krasic; Alessandro Matri (Del Piero 81), Luca Toni (Vincenzo Iaquinta 62)

AC Milan: Christian Abbiati; Thiago Silva, Alessandro Nesta, Marek Jankulovski, Ignazio Abate; Mark Van Bommel, Kevin-Prince Boateng (Robinho 46), Mathieu Flamini, Gennaro Gattuso; Antonio Cassano (Clarence Seedorf 70), Zlatan Ibrahimovic

Wasit : Rizzoli from Bologna
Kartu Kuning: Van Bommel 4’, Gattuso 46’, Ibrahimovic 92’

Read More......

Sabtu, 05 Maret 2011

Kostum Spesial Juventus

Juventus akan memakai kostum special besok (Sabtu, 05/3)saat mereka akan meladeni AC Milan di Olimpico Turin, di dada Bianconeri akan terpampang logo “Esperienza Italia”.

“Esperienza Italia” adalah logo yang melambangkan Unifikasi Italia, dan pada tahun 2011 ini akan diperingati 150 tahun bersatunya Italia, di mana kota Turin juga memegang peranan penting dalam Unifikasi Italia ini (menjadi ibukota pertama dari Italia bersatu).

Maka dari itu Juventus selaku klub dari kota Turin bakal memampang logo tersebut sebagai bentuk sikap nasionalis, dalam laga akbar yang bakal dinanti-nantikan sebagian besar pecinta Calcio di ranah Italia, Juventus vs AC Milan.

Kemarin sore, seragam khusus ini telah dipresentasikan dalam konferensi pers di “Pinacoteca Giovanni e Marella Agnelli” (Lingotto), dan dihadiri oleh Presiden Andrea Agnelli bersama Gianluigi Buffon dan Alessandro Matri, mewakili tim, serta dua anggota dewan pemerintahan daerah, Michele Coppola dan Alberto Cirio.

“Kami sangat bangga berpartisipasi dalam perayaan 150 tahun Unifikasi Italia melalui kesempatan seperti ini," ungkap Presiden Agnelli.

"Juventus berusia 114 tahun, dan saya sangat bahagia mengetahui bahwa sejarah klub juga datang bersama dengan sejarah negara ini, melalui cinta dari seluruh suporter kami di seluruh Italia,” imbuh sang presiden.

“Saya sangat bangga merayakan acara ini sebagai kapten dari Tim Nasional Italia. Menurut pendapat saya, Unifikasi Italia juga dapat menjadi kesempatan yang istimewa untuk menemukan kembali akar budaya kami dan menemukan identitas serta rasa memiliki kita atas negara ini, yang harus dijaga dengan baik.” ungkap Buffon.

Read More......