Minggu, 30 Oktober 2011

Serie A Pekan 10 : Inter 1-2 Juventus

Juventus membungkam San Siro dengan meraih kemenangan yang mengesankan atas Inter Milan pada laga Serie-A, Sabtu (29/10/2011). Juve unggul lewat dua gol yang dicetak Mirko Vucinic (12) dan Claudio Marchisio (33'), dan hanya mampu dibalas oleh Douglas Maicon (28').

Dengan hasil itu, Juventus mengoleksi 19 poin dan berhak naik ke puncak klasemen.
Pada awal babak pertama kedua tim bermain lepas dan saling serang, jual beli serangan silih berganti tercipta. Beberapa peluang mengancam lini pertahanan kedua belah pihak.

Tim tamu unggul lebih dulu melalui Mirko Vucinic pada menit ke-12. Berawal dari gerakan Stephan Lichtsteiner yang menusuk dari sisi kanan dan melepas umpan pada Alessandro Matri, sepakan Matri dari jarak dekat masih bisa dihalau kiper Luca Castellazzi. Namun bola mental dari kejadin tersebut disambar Mirko Vucinic yang kemudian menjebol gawang tuan rumah.

Satu menit kemudian, Matri nyaris mencetak gol kedua Juventus. Lolos dari jebakan offside, Matri mampu menerobos kotak penalti Inter dan melepaskan tendangan deras dengan kaki kirinya. Namun upaya tersebut tak membuahkan hasil karena si kulit bundar hanya melintas di muka gawang.

Maicon kemudian membawa Inter menyamakan kedudukan pada menit ke-28. Umpan pendek Sneijder kepada Maicon di sayap kanan berhasil diteruskan dengan sebuah tendangan deras dari sudut sempit ke gawang Juventus. Buffon tidak mampu menghadang tendangan tersebut.

Inter nyaris membalikkan keadaan saat tandukan Pazzini dari jarak dekat membentur mistar gawang. Namun pada menit ke- 33 justru Juventus yang berhasil unggul terlebih dahulu berkat gol Claudio Marchisio. Dari tengah kotak penalti, ia menembakkan bola hasil kerja sama satu-dua dengan Matri, masuk sudut kiri bawah gawang Castellazzi. Inter coba langsung membalas. Obi memberikan umpan silang ke kotak penalti Juventus. Namun Pazzini gagal meraih umpan matang tersebut. Ia terlambat menyambut datangnya umpan.

Sebelum turun minum Juventus kembali punya kans memperbesar keunggulan. Pirlo dengan jeli melihat Marchisio yang bergerak tanpa bola ke dalam kotak penalti, umpan yang diberikan eks AC Milan pun tepat mengarah ke Marchisio. Namun sang pemain terjatuh saat berupaya melewati Castellazzi dan wasit menganggap tak ada pelanggaran terjadi.
Babak kedua, Juve mencoba tampil lebih ofensif. Menerima umpan Lichsteiner, Andrea Pirlo memberikan umpan silang ke mulut gawang Inter. Namun umpannya mudah terbaca dan sanggup dipatahkan Maicon.

Pada menit ke-58, Sneijder sempat mengontrol bola saat menerima umpan silang Maicon. Namun tendangannya digagalkan oleh Lichsteiner.Peluang Juventus kembali tercipta pada menit 62. Bianconeri mendapatkan sepak pojok lalu bola dibuang Lucio. Juve menyambut bola muntah namun tendangannya masih di atas mistar gawang.

Marcelo Estigarribia yang masuk menggantikan Matri nyaris menambah angka bagi kubu tamu andai saja bola sodorannya tak digagalkan kaki Castellazzi, memanfaatkan penetrasi dari sisi kiri pertahanan Nerazzurri.

Juventus kembali mendapat peluang untuk menyudahi pertandingan ini. Menit 88, Juventus nyaris memperbesar kedudukan setelah Allesandro Del Piero lepas dari jebakan offside dan tinggal berhadapan dengan kiper Inter, Luca Castellazzi. Namun, bola tendangannya masih melebar. Kedudukan 2-1 untuk keunggulan juventus pun tetap bertahan hinnga peluit panjang dibunyikan.

Selama pertandingan, Inter menguasai bola sebanyak 46 persen dan menciptakan enam peluang emas dari 20 usaha. Adapun Juventus melepaskan enam tembakan akurat dari 16 percobaan.

Susunan Pemain:

INTER: Castellazzi; Maicon, Lucio, Chivu, Nagatomo; Zanetti, Cambiasso, Obi (Stankovic 64); Sneijder (Alvarez 78); Zarate (Castaignos 46), Pazzini..
Pelatih: Ranieri

JUVENTUS: Buffon; Lichtsteiner, Bonucci, Barzagli, Chiellini; Marchisio, Pirlo; Pepe, Vidal (Pazienza 89), Vucinic (Del Piero 84); Matri (Estigarribia 70)
Pelatih: Conte.
Wasit: Rizzoli

Kartu Kuning:
Bonucci 22, Vidal 45, Chiellini 54, Pepe 55, Chivu 59, Sneijder 65, Pirlo 67

Read More......

Rabu, 26 Oktober 2011

Serie A Pekan 9 : Juventus 2-1 Fiorentina

Juventus akhirnya sukses meraih kemenangan dalam tiga partai terakhir usai menumbangkan Fiorentina 2-1 di Juventus Arena, Rabu (26/10) dini hari WIB. Kemenangan ini juga membawa pasukan Antonio Conte itu untuk sementara menguasai puncak klasemen sementara dengan nilai 16.

Bermain di kandang sendiri, Juventus mampu mendominasi permainan sejak awal babak pertama. Pertandingan baru berjalan tiga menit Simone Pepe mengancam kiper Artur Boruc kendati tak sampai membuahkan gol. 'Si Nyonya Tua' kembali mengancam di menit keenam lewat Claudio Marchisio. Tapi tembakannya dari luar kotak penalti berhasil dihalau oleh Boruc.

Pada menit ke-13, Juventus akhirnya mampu membuka keunggulannya. Arturo Vidal berhasil melepaskan tendangan yang gagal ditangkap dengan sempurna oleh Boruc. Leonardo Bonucci yang berada di depan Boruc berhasil menyambar bola muntah itu untuk mengubah keadaan menjadi 1-0.

Selepas gol itu, Juventus mengurung habis-habisan pertahanan Fiorentina, Berkali-kali serangan yang dibangun oleh pemain Juve langsung tertuju ke jantung pertahanan Fiorentina.Tak jarang beberapa kali mereka menciptakan sejumlah peluang emas. Sayangnya tak ada gol yang tercipta sampai babak pertama usai.

Di babak kedua, Fiorentina melakukan sejumlah perubahan, di antaranya memasukkan Alberto Gilardino untuk mempertajam serangan dan hasilnya terbukti efektif, La Viola langsung mengambil inisiatif serangan di awal babak kedua. Sundulan Stevan Jovetic memanfaatkan tendangan sudut masih bisa dihalau Marco Storari.

La Viola kembali memperoleh peluang lewat Alberto Gilardino. Namun sundulannya masih melebar di sisi kanan gawang Storari. Hingga pada akhirnya pada menit 58, kerjasama antara Gilardino dan Vargas berhasil dituntaskan Stevan Jovetic melalui sebuah tendangan akurat dari luar kotak penalti, untuk menyamakan kedudukan.

Usai gol itu, Fiorentina sempat di atas angin, apalagi serangan Juve yang bertubi-tubi kerap tidak menemui sasaran. Tapi, hasil imbang tak bertahan lama karena Matri kembali membawa La Vecchia Signora unggul. Pepe berhasil menembus rapatnya barisan belakang Viola yang kemudian melepaskan umpan kepada Matri. Tanpa ragu, pemain Italia ini memperdayai Borus untuk kembali memungut bola dari gawangnya.

Gol itu adalah gol keempat Matri musim itu. Setelah kembali tertinggal, pasukan Sinisa Mihajlovic coba meningkatkan tekanan demi mengincar gol penyeimbang di sisa laga.

Selanjutnya pertandingan pun langsung berjalan terbuka, baik Juve maupun Fiorentina sama-sama tampil menyerang dan agresif, silih berganti serangan dilancarkan oleh kedua tim. Sampai wasit meniup peluit panjang, skor 2-1 mampu dipertahankan tuan rumah.

Selama 90 menit, Juventus menguasai bola sebanyak 55 persen dan menciptakan 14 peluang emas dari 22 kali usaha. Adapun Fiorentina melepaskan dua tembakan akurat dari sembilan kali percobaan.

Kemenangan ini menjadi modal berharga bagi Juventus sebelum akhir pekan nanti mereka harus melakoni laga Derby d'Italia kala bertandang ke markas Inter Milan.

Susunan Pemain :

JUVENTUS: Storari; Lichtsteiner, Barzagli, Bonucci, Chiellini; Vidal (Pazienza 88), Pirlo, Marchisio; Pepe (De Ceglie 87), Matri, Vucinic (Estigarribia 78).
Pelatih: Conte

FIORENTINA: Boruc; De Silvestri, Gamberini, Natali, Pasqual; Munari, Behrami, Kharja (Santiago Silva 84); Cerci (Gilardino h/t), Jovetic, Vargas (Ljajic 71).
Pelatih: Mihajlovic.

Wasit : Orsato from Schio.

Kartu Kuning: Behrami 68, Munari 76, Marchisio 84, Natali 92.

Read More......

Selasa, 25 Oktober 2011

Giuseppe Marotta : Juventus adalah sinonim Dari kemenangan

Giuseppe Marotta melakukan wawancara di Juventus Channel dalam acara '231 Show '. Direktur Olah raga Juventus tersebut berbicara selama 45 menit dan memberikan pandangannya tentang semua aspek dari klub.

Berikut adalah tanggapannya tentang berbagai topik, dimulai dengan sebuah penghargaan untuk Marco Simoncelli.

Memori tentang Simoncelli: Ada orang jatuh cinta dengan gairah mereka. Saya mengenal Simoncelli di TV dan melalui teman yang sama, mengingat apa yang saya lihat di Romagna. Oleh karena itu aku tahu bagaimana orang-orang dari sana adalah pecinta kehidupan. Betapa olahraga Italia telah kehilangan bakat penting, juga untuk masa depan.

Pertandingan melawan Genoa: aku tahu bahwa Genoa akan membuat hal-hal yang menyulitkan bagi kita, pada posisi 2-1 saya pikir kami bisa menyegel kemenangan. Sungguh terasa pahit dengan hasil imbang, tetapi kami tidak akan larut dalam kesedihan. Kami masih dalam tahap transisi musim ini.

Kerja Conte: Conte datang tahun ini, bersama dengan banyak pemain baru. Pekerjaan manajer telah dimulai dengan rencana taktis yang berbeda dan itu membutuhkan waktu untuk sebuah tim baru untuk berbaur.

Stadion: Setelah kemenangan melawan Milan mungkin dengan beberapa pemikiran bahwa permainan melawan Genoa akan lebih mudah. Juga karena gol tercipta dengan cepat.

Pengumuman Presiden tentang Del Piero: Agnelli mendesak pemegang saham untuk berterima kasih kepada Del Piero atas jasanya. Namun ternyata di luar itu dianggap sebagai akhir dari karir Alessandro. Dia mempunyai rasa memiliki, tetapi kontraknya akan habis pada bulan Juni 2012 dan situasi belum berubah. Keduanya sudah saling mengenal selama bertahun-tahun, mereka saling menghargai satu sama lain dan ketika mereka bertemu di Vinovo mereka sepakat bahwa pada episode ini telah dieksploitasi oleh media. Del Piero telah memberikan kepada semua fans dengan emosi seorang juara dan dia layak mendapat pujian. Namun untuk mengeksploitasi pemain tergantung pada keputusan manajer, ia harus memilih yang terbaik dan tanpa pengaruh dari siapapun.

Ucapan selamat tinggal untuk Del Piero : Alessandro adalah pemain paling penting dalam sejarah Juventus dan kami tahu itu. Ada kesaksian besar untuk apa yang dia lakukan.

Kepuasan: Antonio Conte telah menciptakan budaya yang berbeda dari masa lalu dan ada kepuasan untuk karyanya tersebut. Dia perlu untuk mengembangkan sumber daya yang tersedia untuk dia, tapi kami siap untuk mengisi beberapa celah yang mungkin ada. Pekerjaan manajer adalah memberikan apa yang kami harapkan.

Pekerjaan tak pernah berakhir: Dalam beberapa bulan ini pencarian bakat terus berjalan, berkat Paratici dan semua staf. Kami sedang bersiap-siap untuk menemukan pemain baru untuk masuk dan posisi mereka yang mungkin ditinggalkan. Kami saat ini tidak berbicara tentang bursa transfer tapi kami berkewajiban untuk tetap melakukan pengamatan. Kami telah mengumpulkan skuad berdasarkan indikasi Conte dan pemegang saham. Itu jelas bahwa saat manajer menginginkan pemain tapi ada kebutuhan untuk menghormati strategi pemilik. Kami berusaha untuk memuaskan keinginan manajer sebaik mungkin.

Perhatian terhadap Udinese: Udinese saat ini mengingatkan saya tentang Atalanta beberapa tahun yang lalu. Dalam tim-tim ini tidak ada permintaan untuk hasil yang cepat dan publik yang besar. Dengan hanya mengandalkan pemain muda sulit untuk menang di Italia. Dengan bermain tanpa rasa takut, Udinese bisa tetap dilevelnya dengan yang lain.

Fokus pada pemain muda: Kami telah menginvestasikan banyak pada pemain muda yang kita miliki. Sektor Pemuda bukan hanya seperti hiasan bulu di topi kita, tetapi sebuah unsur yang memberi hidup untuk pemain masa depan.

Tidak masalah dengan Krasic: Pemain ini membaik, dia sudah menjadi besar selama beberapa tahun terakhir dan memiliki kualitas khusus. Penampilannya sejauh tahun ini, bagaimanapun juga, tidak sejajar dengan kemampuannya. Kita perlu untuk mendapatkan kembali ke performa terbaiknya. Conte baik dalam membuat hasil yang maksimal dari sumber daya yang ada dan dia akan menemukan cara yang tepat membawanya kembali.

Vucinic dan Vidal: adalah dua pemain hebat. Beberapa pihak berpendapat bahwa Conte hanya memiliki strategi tunggal dan dia malah menunjukkan bahwa dia dapat menempatkan bersama-sama solusi taktis yang berbeda. Dia tahu bagaimana mengembangkan para pemain yang telah tersedia. Vidal sangat serbaguna, dia menutupi peran yang berbeda sepanjang karirnya dan cara bermainnya cocok dengan ide-ide sang manajer. Mungkin Anda melihat Vucinic tidak terlalu bagus tetapi ia bisa menciptakan bahaya setiap kali dia menyentuh bola. Striker modern bekerja dalam cara yang sangat fisik, namun kualitas teknisnya tidak pernah diragukan.

Manajer Conte yang ideal: Conte memiliki karakteristik mendasar, rasa memiliki, dia tahu apa dan semua tentang Juventus, dia selalu terlihat untuk menang, dia punya keinginan besar untuk melakukan pekerjaan dan berhasil memompa mentalitas taktis tepat ke para pemainnya.

Keseimbangan di kompetisi : kejuaraan ini sangat seimbang, terutama sekarang melihat sebagai apa yang disebut tim 'provinsi' bisa mendapatkan sesuatu dari sebuah permainan. Misalnya kita ditahan imbang di kandang melawan Bologna dan Genoa, atau Milan yang kemasukan tiga gol saat melawan Lecce.

Scudetto, selalu menjadi target: 'Scudetto' Kata itu merupakan bagian dari kosakata Juve, oleh karena itu adalah sebuah target untuk dicapai. Secara obyektif adalah untuk finis di posisi tiga besar, oleh karena itu Anda juga harus berjuang untuk sesuatu yang penting. Kami menghadapi setiap pertandingan dengan tujuan untuk menang.

Kebutuhan untuk berubah: Ketika kami tiba di sini, tim itu pada akhir siklus, dan ada kebutuhan untuk berubah. Tahun lalu kami membeli 14 pemain, tahun ini kami telah membawa 9 pemain. Kami masih belum memiliki struktur di mana kita hanya dapat menerapkan sentuhan akhir. Sekarang masih mungkin untuk membawa beberapa jenis pemain, tetapi itu adalah diskusi yang berlaku untuk semua tim Italia.

Chiellini : Chiellini adalah pemain internasional, dia sering membawa Juventus dalam permainan. Dia mungkin mengalami kesulitan dalam kasus-kasus tertentu. Dalam kasus apapun, kami memiliki pertahanan terkuat ketiga di Serie A dibelakang Udinese dan Siena.

Perburuan gelar masih terbuka: Target tim-tim besar adalah untuk berjuang merebut gelar itu, tetapi dalam lomba ini tim lain bisa berpartisipasi, seperti Udinese.

Mengulangi kesalahan di bawah Conte: Kami masih punya beberapa kebiasaan dari tahun lalu yang harus disingkirkan. Tapi Conte mampu mencapai hal ini berkat karyanya. Pertandingan Sabtu malam itu episodik, itu tidak akan seperti tahun lalu di mana hasil naik dan turun dari awal.

Segera meraih kemenangan: Strategi itu ditempatkan untuk segera meraih kemenangan, oleh karena itu adalah untuk para pemain yang sesuai. Pujian selesai, Juventus adalah sinonim dari kemenangan, menempatkan pertunjukan tetapi juga menjadi stabil. Menjadi seorang direktur Juventus membuat saya bangga tetapi itu juga merupakan sebuah tanggung jawab, yang lebih tinggi daripada di Milan atau Inter. Sejarah Juve dirasakan dan kita semua, dari Agnelli sampai ke bawah, selalu di bawah tekanan.

Sumber : www.juventus.com

Read More......

Minggu, 23 Oktober 2011

Serie A Pekan 8 : Juventus 2-2 Genoa

Juventus kembali gagal meraih kemenangan setelah sempat dua kali berada dalam posisi unggul, namun akhirnya Juventus terpaksa mendulang hasil imbang 2-2 oleh Genoa, pada pertandingan Serie-A, di Juventus Stadium, Sabtu (22/10/2011).
Bermain di depan ribuan Juventini yang memenuhi Juventus Arena, Skuad Bianconerri langsung bermain menekan sejak peluit babak pertama bertiup. Hasilnya, baru dua menit berlaga, gawang Genoa sudah terancam lewat sundulan Matri yang sukses ditangkap oleh Frey.

Seakan tak mau kalah, Genoa juga balas menyerang. Peluang berhasil didapat oleh Marco Rossi di menit ketiga, sayang tendangannya berhasil diamankan oleh Marco Storari yang tampil menggantikan Gianluigi Buffon.

Juventus unggul lebih dulu melalui Alessandro Matri pada menit keenam. Gol bermula dari tendangan sudut Andrea Pirlo yang ditembakkan Claudio Marchisio ke gawang lawan. Dengan kakinya, Matri mengubah arah bola sehingga bola masuk ke sudut kiri bawah gawang Sebastien Frey.

Jual beli serangan terus berlangsung antara kedua tim dengan Juventus lebih banyak melakukan penguasaan bola. Menit ke 23, Bosko Jankovich mengancam gawang Juventus lewat tendangan bebas, namun tendangannya melambung diatas mistar.

Pada menit ke-31, Marco Rossi membawa Genoa menyamakan kedudukan. Dari tengah kotak penalti, ia menanduk umpan Alexander Merkel masuk tengah gawang Marco Storari.

Juve sebenarnya punya peluang emas pada menit-40 setelah Mirko Vucinic berhasil memotong blunder pemain belakang Genoa. Vucinic yang tinggal berhadapan dengan kiper Sebastien Frey menendang bola tepat ke arah penjaga gawang asal Prancis itu. Hingga babak pertama berakhir kedudukan 1-1.

Babak kedua baru berjalan 5 menit, Matri kembali berhasil mencetak gol namun wasit menganulir gol tersebut karena ternyata sang striker sudah berada dalam posisi offside.

Usaha Juve untuk unggul pada menit-56 kembali gagal. Sundulan Giorgio Chiellini masih melebar tipis dari gawang Frey. Hingga pada menit ke-58 Juventus kembali berada dalam posisi unggul berkat gol Matri. Gol lagi-lagi berawal dari kaki Pirlo. Setelah mengontrol umpan Pirlo, Matri menembakkan bola masuk sudut kiri bawah gawang tim tamu.

Namun keunggulan itu pun kembali lenyap akibat gol Andrea Caracciolo pada menit ke-85. Caracciolo menaklukkan Storari dengan memanfaatkan umpan Juraj Kucka lewat sebuah chip menempatkan bola di luar jangkauan Storari dan bersarang di jala kiper Juve itu.

Selama pertandingan, Juventus menguasai bola sebanyak 57 persen dan menciptakan tujuh peluang emas dari 20 usaha. Adapun tim tamu melepaskan lima tembakan akurat dari 13 percobaan.

Susunan pemain :

JUVENTUS : Storari; Lichtsteiner, Barzagli, Bonucci, Chiellini; Pirlo, Marchisio; Pepe (Del Piero 90), Matri, Vucinic (Krasic 84), Estigarribia (Pazienza 67)
Pelatih : Conte

GENOA : Frey; Mesto, Dainelli, Moretti, Antonelli; Rossi (Jorquera 83), Merkel, Seymour (Kucka 72), Veloso; Jankovic (Caracciolo 62); Palacio.
Pelatih : Malesani

Wasit: Jose Luis Paradas Romero
Kartu Kuning : Seymour 5, Mesto 7, Palacio 28, Pirlo 39, Dainelli 46

Read More......

Rabu, 19 Oktober 2011

2012, Musim terakhir Del Piero Bersama Juventus…??

Presiden Juventus Andrea Agnelli mengungkapkan bahwa musim ini akan menjadi musim terakhir Del Piero bersama juventus. Hal ini diungkapkannya dalam pertemuan dengan para pemegang saham Bianconeri, Selasa 18 Oktober 2011, Agnelli menyebut bahwa karier pemain Juventus yang identik dengan kostum nomor 10 itu akan berakhir pada musim panas 2012.

Berikut adalah pernyataan dari Agnelli yang dikutip dari situs resmi Juventus "Ini adalah benar untuk menghormati dan berterima kasih kepada Alessandro 'untuk apa yang telah dia lakukan untuk Juventus," ujar Agnelli. "Melakukan hal di hadapan Presiden Boniperti, dengan siapa ia menandatangani kontrak pertamanya, adalah pengakuan sah dari orang besar dan seorang kapten yang hebat, mengakui segala sesuatu yang mewakili sepanjang sejarah klub. Setelah semua itu, untuk pertama kalinya harus dikatakan bahwa ini akan menjadi kontrak terakhirnya bersama Juventus. "

Del Piero bergabung dengan Juventus sejak 1993 dari klub Serie B, Padova. Beragam rekor sudah dipecahkan pria kelahiran Conegliano, 9 November 1974 tersebut. Dan bersama Bianconeri dia juga berhasil meraih banyak trofi bergengsi mulai dari Scudetto sampai Liga Champions dan Piala Interkontinental (sekarang Piala Dunia Antarklub).

Penghargaan terbesar bukan hanya karena Del Piero hampir memenangi semua trofi bersama Juve. Melainkan kesetiaannya tetap mendampingi Juve bermain di Serie B pada 2006 akibat rekayasa kasus Calciopoli.

Read More......

Selasa, 18 Oktober 2011

Agen : “ Quagliarella masih dan merupakan pemain Juventus “

Agen Quagliarella, Giuseppe Bozzo menegaskan bahwa kliennya tersebut tak akan ke mana-mana di bulan Januari nanti.Sempat jadi andalan utama lini depan Bianconeri, julukan Juventus, Pemain yang menghabiskan separuh musim kemarin dengan masuk kamar perawatan sampai saaat ini belum tidak kebagian tempat di skuad besutan pelatih anyar, Antonio Conte. Dia kalah bersaing dengan nama-nama baru macam Mirko Vucinic serta Alessandro Matri.

Menipisnya kesempatan Quagliarella bermain secara reguler kontan menimbulkan kabar miring mengenai nasibnya ke depan. Bahkan, sejumlah media mengklaim kalau pemain 28 tahun tersebut akan dilepas oleh Juventus pada pembukaan bursa transfer jili II, Januari nanti.

Sebelum persoalan menjadi runyam, Bozzo buru-buru mengeluarkan pernyataan. Dia membantah segala spekulasi yang ada.

“Pindah pada Januari itu takkan terjadi. Quagliarella masih dan merupakan pemain Juventus,” kata Bozzo di Football-Italia, Selasa (17/10/2011).

"Sekarang saya akan menjawabnya. Tidak, Quagliarella tidak akan hijrah. Dia adalah dan akan tetap menjadi pemain Juventus. Secepat mungkin dia bakal kembali merumput dan menunjukan kualitas seperti sebelum mengalami cedera pada musim lalu," ujar Bozzo kepada Tutto Juve.

Musim lalu, striker berusia 28 tahun ini hanya mencetak sembilan gol dari 17 pertandingan. Bozzo menegaskan bahwa yang dibutuhkan penyerang bernomor 18 itu hanyalah kesempatan bermain.

"Hanya dengan bermain, dia akan bisa membuktikan kepada semuanya bahwa dia telah kembali," pungkas Pozzo.

Read More......

Senin, 17 Oktober 2011

Serie A pekan 7 : Chievo 0-0 Juventus

Juventus memperpanjang rekor belum pernah kalah di Serie-A musim ini setelah bermain imbang 0-0 dengan Chievo, di Marc`Antonio Bentegodi, Minggu (16/10/2011). Dengan hasil itu, Juventus tetap menguasai klasemen, dengan poin 12 dari hasil 3 kemenangan dan 3 kali imbang.

Melawat ke Stadion Marc'Antonio Bentegodi, pelatih Juve Antonio Conte menempatkan Mirko Vucinic di lini depan, dengan sokongan Claudio Marchisio, Milos Krasic, Arturo Vidal dan Simone Pepe di lini kedua. Meski hanya mengandalkan seorang Vucinic sebagai striker tunggal, namun Juve tetap mampu mendominasi jalannya laga.

Mengandalkan dua sayapnya sebagai pembongkar pertahanan Chievo, Juve langsung mengancam di menit ketiga. Marchisio mengirim umpan terukur ke arah Vucinic. Namun, Stefano Sorrentino, kiper The Flying Donkey sigap untuk membendung bola sebelum sampai ke kaki mantan striker AS Roma tersebut.

Kesempatan Juve untuk mencetak gol kembali datang pada menit ke-6 melalui Claudio Marchisio. Tapi, peluang yang didapat tak berujung manis, pasalnya, bola hasil sepakan kaki kanan Marchisio dari luar kotak penalti masih dapat diblokir Stefano Sorrentino, kiper Chievo.

Sorrentino juga mampu memblok bola hasil sepakan dua pemain Juve lainnya, Arturo Vidal pada menit ketujuh dan Simone Pepe, satu menit kemudian.

Chievo yang didukung ribuan suporternya balik mengancam di menit ke-9. Sergio Pellissier melepaskan tembakan bebas keras yang masih belum membuat Gianluigi Buffon bekerja keras menyelamatkan gawangnya. Bola mengenai lutut Buffon, dan kiper timnas Italia itu mampu mengamankan bola muntah tersebut.

Di menit ke-20, publik tuan rumah bergemuruh menyambut gol yang dicetak Cyril Thereau. Gol tersebut tidak disahkan wasit Andrea De Marco karena menilai pemain asal Prancis tersebut terlebih dulu melakukan pelanggaran terhadap Andrea Pirlo sebelum melepaskan tembakan yang tak kuasa dibendung Buffon.

Juventus kembali medapat peluang melalui sebuah tendangan bebas yang dilepaskan oleh Pirlo di menit ke-30. Namun sepakannya masih mampu diamankan oleh kiper Chievo, Sorrentino. Hingga peluit berakhirnya babak pertama berbunyi skor kacamata tetap bertahan.

Memasuki babak kedua, Bianconeri tampil lebih agresif. Hasilnya, peluang pun menghampiri. Kesempatan untuk mencetak gol pada babak kedua ini sendiri terjadi pertama kali pada menit ke-51, melalui Marchisio. Tapi, bola hasil sepakan Marchisio masih jauh dari sasaran.

Tujuh menit berselang, giliran Giaccherini yang melepas tembakan keras dari luar kotak penalti, tapi lagi-lagi arahnya belum akurat. Juventus kesulitan menembus rapatnya lini belakang Chievo dan memutuskan untuk melakukan tembakan-tembakan dari luar kotak penalti.

Juve terus mendominasi babak kedua. Di menit ke-70, Alessandro Del Piero yang masuk dari bangku cadangan menggantikan Marchisio nyaris membungkam publik Bentegodi. Sayang, sundulanya memanfaatkan umpan silang Simone Pepe hanya menerpa mistar.

Chievo sendiri baru bisa membalas segala bentuk serangan yang mengancam gawangnya pada menit ke-84. Tapi, upaya menekan Chievo tak berlangsung lama. Menjelang laga ditutup, Juve berhasil menguasai jalannya pertandingan dan peluang pun menghampiri mereka pada menit ke-89. Lagi-lagi dimiliki oleh Del Piero. Hingga peluit panjang dibunyikan tanda berakhirnya pertandingan kedudukan masih tetap imbang 0-0.

Hasil ini sendiri tak memengaruhi posisi Juve di puncak klasemen. Bianconeri Tetap bercokol di pos pertama. Hal ini setelah dua tim yang berpeluang menggeser posisi mereka: Udinese dan Cagliari hanya bermain imbang. Selama 90 menit, Juventus menguasai bola sebanyak 63 persen dan menciptakan dua peluang emas dari 13 usaha. Adapun Chievo melepaskan dua tembakan akurat dari empat percobaan.

Susunan Pemain :

CHIEVO : Sorrentino; Sardo (Frey 21), Morero (Mandelli 70), Cesar, Jokic; Bradley, L.Rigoni, Hetemaj; Sammarco (Cruzado 60); Pellissier, Thereau.
Pelatih : Di Carlo

JUVENTUS : Buffon; Lichtsteiner, Barzagli, Bonucci, Chiellini; Pirlo; Krasic (Giaccherini 56, Estigarribia 80), Marchisio (Del Piero 70), Vidal, Pepe; Vucinic.
Pelatih : Conte

Wasit : De Marco
Kartu Kuning : Thereau 20, Morero 27, Sammarco 55, Bradley 71, Mandelli 85, Pepe 87 Cesar 95, Chiellini 95, Sorrentino 95

Read More......

Sabtu, 15 Oktober 2011

Blanc mengundurkan diri dari Dewan Direksi


Jean-Claude Blanc telah mengundurkan diri dari jabatannya di Dewan Direksi Juventus. Dia mengajukan pengunduran dirinya kemarin melalui surat tertulis kepada Presiden Andrea Agnelli dan kepada Presiden Dewan Audit, Paolo Piccatti. Blanc akan membatalkan tugas-tugasnya di Juventus Football Club SpA dengan segera.

Read More......

Senin, 03 Oktober 2011

Serie A Pekan 6 : Juventus 2-0 Milan

Juventus sukses menundukkan AC Milan pada lanjutan Liga Serie-A, Minggu atau Senin (3/10/2011) dini hari WIB. Claudio Marchisio mencetak dua gol dramatis pada akhir pertandingan sehingga Juventus menang 2-0 dan kembali menduduki puncak klasemen, sedangkan Milan makin terbenam di posisi ke-15.

Tampil di kandang, Juventus langsung menekan Milan. Usaha itu cukup merepotkan Alessandro Nesta dkk. Pertandingan babak pertama baru berjalan 10 menit, striker anyar Juve Mirko Vucinic hampir saja membobol gawang Abbiati namun sayang sepakannya masih melambung tinggi.

Ancaman cukup berbahaya terjadi pada menit ke-25, ketika Andrea Pirlo melakukan tendangan bebas dari luar kotak penalti. Bola tendangannya tepat mengarah ke gawang, tetapi mampu diblok kiper Milan, Christian Abbiati.

Setelah itu, ancaman dari Juve kembali datang, tetapi belum mampu menaklukkan pertahanan lawan. Pada menit ke-32, Juve mendapat peluang paling baik. Mirko Vucinic berhasil melepaskan tendangan dari dalam kotak penalti meski ditempel Nesta. Namun, lagi-lagi Abbiati mampu membloknya.

Juve terus menekan. Pada menit ke-35, tendangan Vucinic dari luar kotak penalti gagal ditepis Abbiati. Sayang, bola melengkung itu hanya membentur tiang gawang. Simone Pepe yang coba memaksimalkan bola muntah, gagal menjangkau bola.

Peluang tak kalah baiknya didapat Claudio Marchisio pada menit ke-40. Mendapat umpan lambung Vucinic, Marchisio lolos dari kawalan. Sayang, meski ada ruang tembak yang lebar, dia terlalu lemah menendang bola. Abbiati pun dengan mudah menangkap bola. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum.

Babak kedua baru berlangsung semenit, Juve langsung mengancam. Umpan silang Pirlo dipotong Leonardo Bonucci. Tetapi, bola sulit itu bisa ditepis Abbiati dan hanya menghasilkan tendangan penjuru.

Milan membalas pada menit ke-51 dengan peluang yang didapat Boateng. Memanfaatkan umpan Antonio Cassano, gelandang internasional Ghana melepaskan tembakan first time mendatar yang masih mampu ditepis buffon.Gianluigi dan hanya melahirkan tendangan penjuru. Di menit 57 Clarence Seedorf melepaskan tendangan dari luar kotak penalti namun masih bisa diblok oleh Buffon.

Di menit ke-67, Vucinic lagi-lagi mendapat peluang, setelah berhasil menerobos ke kotak penalti Milan. Namun, upaya mantan striker AS Roma ini masih mampu digagalkan Thiago Silva yang berhasil mencuri bola dari Vucinic.

Keluarnya Alessandro Nesta pada menit ke-71 diganti Luca Antonini tak serta-merta membuat pertahanan Milan melemah. Masuk menit 73, Vucinic memperagakan kerja sama apik dengan Pirlo dalam membongkar pertahanan Milan. Menerima umpan Vucinic, Pirlo melakukan dummy dan memberikan ruang buat Vidal untuk melepaskan tembakan. Sayang, tendangan keras pemain internasional Chile ini hanya tipis melebar di sisi kanan gawang Abbiati. Tak lama berselang, giliran tendangan keras Vucinic yang juga hanya menyamping dari gawang Abbiati.

Pada menit ke-86, gawang Abbiati akhirnya jebol juga. Kerja sama apik diperagakan Marchisio, Vidal dan Vucinic. Umpan-umpan pendek yang mereka peragakan sukses membongkar pertahanan Milan. Daniele Bonera yang berusaha menyapu bola umpan Vucinic di depan gawang Milan justru membuat blunder. Sebab, bola justru mengenai kaki Marchisio dan kemudian masuk ke gawang. 1-0 untuk Juve.

Di sisa waktu yang tipis, Milan dituntut mengejar ketertinggalan. Namun, alih-alih menyamakan kedudukan, I Rossoneri justru harus bermain dengan 10 pemain setelah Boateng di ganjar kartu merah (kuning kedua) karena melakukan handball saat mencoba merebut bola dari Chiellini.

Di masa injury time, Marchisio kembali membobol gawang Milan. Memanfaatkan bola muntah, dia melakukan tendangan dari luar kotak penalti. Bola ditangkap Abbiati, tetapi terlepas hingga masuk ke gawangnya. Kedudukan 2-0 untuk Juve bertahan hingga laga usai.

Susunan Pemain :

JUVENTUS : Buffon; Lichtsteiner, Barzagli, Bonucci, Chiellini; Pirlo; Krasic (Giaccherini 54), Marchisio, Vidal (Pazienza 94), Pepe; Vucinic (Matri 87).
Pelatih : Conte

MILAN : Abbiati; Bonera, Nesta (Antonini 71), Thiago Silva, Zambrotta; Nocerino (Ambrosini 83), Van Bommel, Seedorf; K.P. Boateng; Ibrahimovic, Cassano (Emanuelson 61).
Pelatih : Allegri

Wasit : Rizzoli

Kartu Kuning : K. P. Boateng 39, Nesta 52, Pirlo 63, K. P. Boateng 88
Kartu Merah : K. P. Boateng 88

Read More......