Senin, 21 Mei 2012

Final Coppa Italia : Kekalahan Pertama Pada Pertandingan Terakhir Musim 2011-2012

Ambisi Juventus untuk meraih piala Italia atau gelar keduanya tahun ini pupus sudah setelah dikalahkan Napoli pada final Coppa Italia yang dihelat di Stadion Olimpico, roma, Senin (21/5/2012) dinihari WIB.

Antonio conte memakai pola 3-5-2 meski Giorgio Chiellini dan Paolo De Ceglie absen akibat cedera. Marco Storari, yang selalu tampil di Coppa Italia, kembali dipercaya untuk mengawal mistar Juventus. Sementara itu Napoli tetap mengandalkan trisula mautnya, Ezequiel Lavezzi, Marek Hamsik dan Edinson Cavani diharapkan bisa untuk menggedor pertahanan Juventus

Di awal-awal pertandingan, Napoli langsung mengambil inisiatif serangan dan sudah mendapat peluang emas di menit ke- 3. Umpan silang Campagnaro ke tiang jauh disambut sundulan Zuniga. Namun kiper Juventus, Storari, masih sigap menepis bola tersebut.

Napoli kembali mengancam pertahanan Juve. Lewat sebuah serangan balik, Lavezzi mengirim umpan pada Cavani yang cukup bebas. Tapi hakim garis terlebih dulu mengangkat bendera karena Cavani terperangkap offside.

Juventus baru bisa mengancam gawang Napoli di menit ke-18 melalui Claudio Marchisio. Gelandang internasional Italia itu melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Namun De Sanctis masih mampu membaca arah bola dan menepisnya.

Tujuh menit kemudian, Juve mendapat tendangan bebas setelah Pirlo dijatuhkan oleh Aronica. Tapi eksekusi Del Piero masih membentur pagar betis Napoli dan hanya menghasilkan tendangan pojok.

Menit ke-39, giliran Borriello yang mengancam gawang Napoli. Sepakan jarak jauhnya dari sisi kiri kotak penalti masih melebar di sisi kanan gawang De Sanctis.

Tiga menit kemudian, Juve kembali mengancam pertahanan Napoli. Del Piero sukses mengirim bola ke Marchisio yang ada di dalam kotak penalti. Tapi sepakan Marchisio masih terlalu lemah dan mampu diamankan oleh De Sanctis. Jelang turun minum, Juve mendapat tendangan bebas setelah Del Piero dijatuhkan. Eksekusi Del Piero masih mampu ditepis oleh De Sanctis.

Juventus sebenarnya berpeluang mendapatkan satu penalti ketika Aronica mencegah Marchisio melepaskan tembakan di dalam area terlarang. Tayangan ulang menunjukkan adanya sedikit pelanggaran, dan Napoli beruntung bisa lolos dari hukuman penalti.

Juventus berulang kali mengancam gawang Napoli namun mereka tak bisa membobol gawang I Partenopei lantaran kecemerlangan De Sanctis. Begitu pula dengan Napoli yang juga gagal memaksimalkan sejumlah peluang, hingga pada akhirnya babak pertama ditutup dengan skor 0-0.

Pertarungan keras terjadi di lini tengah. Napoli sendiri memegang 52 persen penguasaan bola di paruh waktu awal. Namun Juventus unggul tembakan ke gawang 3-1.

Usa jeda, Napoli kembali mengambil inisiatif serangan dan kembali menghadirkan ancaman bagi pertahanan Juve. Pergerakan Dzemaili dari sisi kiri berhasil menembus pertahanan Juve. Namun umpan Dzemaili tak mampu dijangkau Cavani dan bola hanya meluncur di depan gawang Juve.

Napoli mendapat hadiah penalti di menit ke-62 ketika Lavezzi dijatuhkan Storari di kotak penalti. Cavani yang maju sebagai eksekutor dengan dingin menaklukkan Storari sekaligus memberikan keunggulan bagi Napoli.

Tertinggal satu gol, Juventus terus menggempur pertahanan Napoli demi mencetak gol penyeimbang, sebaliknya tim lawan merapatkan barisan belakang sehingga hanya menyisakan Cavani di depan. Pemain Juventus semakin bernafsu menyerang dan menciptakan beberapa peluang yang membuat kiper Morgan De Sanctis harus bekerja keras.

Sepakan keras Marchisio yang sudah berdiri bebas di sisi kanan kotak penalti Napoli setelah menerima umpan dari Pirlo masih belum menemui sasaran. Tendangan voli dari Bonucci di pojok kanan gawang Napoli masih mampu dibaca De Sanctis. Sebuah peluang emas bagi Juve kembali tercipta melalui sebuah tembakan Pepe dari dalam kotak penalti tetapi masih membentur Aronica dan hanya menghasilkan sepak pojok bagi Juve.

Upaya Juventus untuk menyamakan kedudukan mendapatkan pukulan telak setelah Napoli mencetak gol kedua lewat serangan balik. Goran Pandev yang mencuri bola dari pemain Juventus, sukses memberikan umpan kepada Marek Hamsik dan berhasil dikonversi menjadi gol oleh gelandang asal Slovakia itu. Derita Juve makin bertambah setelah mereka harus bermain dengan 10 pemain setelah Fabio Quagliarella dikartu merah oleh wasit lantaran menyikut wajah Aronica.

Hingga wasit meniup peluit akhir, Juventus tidak mampu mengejar ketinggalan sehingga Napoli berhak menyabet trofi Coppa Italia. Hasil ini tidak hanya membuat Bianconeri gagal mengangkat trofi kedua musim ini, Napoli menjadi tim pertama yang mampu mengalahkan tim besutan Antonio Conte, yang belum terkalahkan sepanjang musim ini.
Hasil ini juga menjadi perpisahan yang cukup menyedihkan bagi legenda hidup Alessandro Del Piero. Karena pertandingan final Coppa Italia ini mungkin akan menjadi laga terakhir bagi sang kapten dengan kostum Hitam Putih.

Susunan Pemain :

JUVENTUS: Storari; Barzagli, Bonucci, Caceres; Lichtsteiner (Pepe 68), Vidal, Pirlo, Marchisio, Estigarribia; Del Piero (Vucinic 68), Borriello (Quagliarella 73)
Manager: Conte

NAPOLI: De Sanctis; Campagnaro, Cannavaro, Aronica; Maggio, Inler, Dzemaili, Hamsik (Dossena 85), Zuniga; Lavezzi (Pandev 72), Cavani (Britos 88)
Manager: Mazzarri
Wasit: Brighi
Kartu Kuning: Marchisio 40, Dzemaili 54, Cannavaro 55, Borriello 63, De Sanctis 80
Kartu Merah: Quagliarella 90

Read More......

Minggu, 20 Mei 2012

Del Piero, 19 Tahun, Satu Cinta

Laga kontra Napoli pada final Coppa Italia , Senin (21/5/2012) dinihari WIB, tampaknya akan menjadi kali terakhir Del Piero tampil untuk Bianconeri, nyaris genap 19 tahun setelah debutnya untuk tim itu dengan melawan Foggia.

Juventus akan mengenakan seragam khusus pada pertandingan final Coppa Italia tersebut. Di kostum Si Nyonya Tua akan disematkan sebuah logo khusus sebagai simbol penghormatan bagi Alessandro Del Piero. Emblem itu bertuliskan tanggal Del Piero memulai dan mengakhiri laganya bersama I Bianconeri. Yakni, 12 September 1993 - 20 Mei 2012, plus frasa bertuliskan "One Love”.

Selama 19 tahun membela Juventus, hingga saat ini, Del Piero telah melewati 513 pertandingan. Total 208 gol telah diciptakan yang membuat namanya saat ini dicatat sebanyak pencetak gol terbanyak sepanjang masa untuk Juventus.

"Dengan cara itulah klub dan rekan setimnya akan memberi penghormatan kepadanya, dengan sebuah tulisan sederhana yang menyimpulkan dengan cara terbaik apa arti Alex buat Juventus dan juga sebaliknya: 19 tahun, satu cinta, tersemat di kaus dan juga di hati," terang Juventus seperti dikutip AGI.it.

Read More......

Senin, 14 Mei 2012

Del Piero : "Terima Kasih......

TIDAK ADA BISA LEBIH BAIK DARI ...
 

Dari 8 scudetto.
Dari promosi dari serie B.
Dari Coppa Italia (mari kita berharap dua)
Dari 4 Piala Super Italia.
Dari Liga Champion.
Dari Piala Super Eropa.
Dari Piala Intercontinental.
Dari mencetak gol ke gawang Fiorentina.
Dari gaya gol Del Piero .
Dari gol di Tokyo.
Dari air mata saya.
Dari gol di Bari.
Dari gol voli back-heel di derby.
Dari gol di Avvocato.
Dari menjulurkan lidah di pertandingan melawan Inter.
Dari memberikan assit untuk David.
Dari jumlah gol 187.
Dari gol di Jerman.
Dari Berlin.
Dari mencetak gol ke Frosinone.
Dari gelar pencetak gol terbanyak di seri B.
Dari gelar pencetak gol terbaik di serie A.
Dari mendapatkan penghormatan dari penonton di Bernabeu
Dari 704 pertandingan dengan berseragam hitam putih.
Dari 289 gol.
Dari mencetak gol dari tendangan bebas yang berarti scudetto.
Dari gol melawan Atalanta.
Dari rekor apapun.
Dari kostum bernomor sepuluh dengan nama Del Piero.
Dari band kapten.

Tidak ada, tapi ... apa yang telah Anda berikan kepada saya dalam 19 tahun.

Saya senang bahwa Anda telah tersenyum, bersorak, menangis, bernyanyi, berteriak untuk saya dan dengan saya.
Tidak akan ada warna yang lebih cerah bagi saya daripada hitam dan putih.
Anda membuat mimpi saya menjadi kenyataan. Lebih dari hal lainnya, hari ini saya hanya ingin mengucapkan TERIMA KASIH.

Selalu di sisi Anda
Alessandro

Read More......

Serie A Pekan 38 : Juventus 3-1 Atalanta

Juventus akhirnya sukses menyempurnakan pesta scudetto musim ini dengan status tak terkalahkan usai menumbangkan Atalanta dengan skor 3-1. Gol-gol Juventus dicetak Luca Marrone, Alessandro Del Piero serta Andrea Barzagli. Satu gol Atalanta sendiri lewat gol bunuh diri Stephan Lichtsteiner.

Kendati sudah memastikan Scudetto ke-30-nya, Juve masih ingin mendominasi laga pamungkas Liga Italia. Anak-anak asuhan Antonio Conte langsung unggul cepat pada menit ke-10 lewat Luca Morrone. Tendangan kerasnya dari luar kotak penalti memanfaatkan umpan back heel Marco Borriello sukses menjebol gawang Giorgio Frezzolini. Gol! Juventus 1 Atalanta 0.

Juve kembali memperbesar keunggulan lewat Del Piero di menit 29 setelah sang legenda menerima umpan gemilang dari Emanuele Giaccherini. Hingga babak pertama usai, keunggulan dua gol Juve tetap tak berubah.


Dominasi Juventus berlanjut di babak kedua. Pasukan besutan pelatih Antonio Conte terus mengurung pertahanan Atalanta. Baru tiga menit babak kedua bergulir, Juve langsung mendapat peluang. Tembakan jarak jauh Boriello sukses diselamatkan Frezzolini.

Sebuah momen menggetarkan dan mengharukan terjadi saat Del Piero ditarik keluar dan digantikan oleh Simone Pepe pada menit ke- 58. Seluruh stadion bergemuruh meneriakkan nama sang kapten Juventus tersebut. Setelah keluar, Del Piero sempat berkeliling lapangan untuk memberikan penghormatan kepada penonton. Para Juventini pun langsung membuat standing ovation kepada pemain yang telah 19 tahun membela Bianconeri tersebut.

Atalanta beberapa kali mengancam gawang Juve melalui serangan balik dan sempat memperkecil kedudukan lewat gol bunuh diri Stephan Lichtsteiner pada menit ke-83. Lichtsteiner yang hendak menyapu umpan silang Gianpaolo Bellini malah masuk ke gawang Marco Storari.

Juve menambah menutup pertandingan dengan keunggulan 3-1 melalui penalti yang dieksekusi o;eh Brazagli di masa injury time setelah Manfredini menjatuhkan Boriello di kotak terlarang. Hingga pertandingan usai, Juve tetap unggul dengan 3-1.

Seusai pertandingan, trofi Serie A diserahkan kepada Juventus. Pesta pun meledak di Juventus Arena. Para pemain dan fans sama-sama larut dalam euforia merayakan gelar scudetto mereka yang ke-30. Juventus juga tak terkalahkan sepanjang musim 2011/2012 ini dengan torehan 23 kemenangan dan 15 kali seri dan meraih 84 poin.

Susunan Pemain :

JUVENTUS : Storari; Lichtsteiner, Bonucci, Chiellini (Barzagli 88), Estigarribia (Quagliarella 66); Padoin, Pirlo, Marrone; Giaccherini, Borriello, Del Piero (Pepe 57).
Pelatih: Conte.

ATALANTA
Frezzolini; Bellini, Lucchini, Manfredini, Peluso; Schelotto (Minotti 52), Carmona, Cazzola (Cigarini 83), Bonaventura; Moralez (Gabbiadini 52); Denis.
Pelatih: Colantuono.

Wasit: Gava

Read More......

Salam Perpisahan Del Piero

Del Piero memberikan salam perpisahan untuk Juventus dan para fansnya pada laga terakhirnya di Seri A. Seperti ingin memberi 'hadiah' perpisahan, Del Piero mencetak gol kedua Juve di laga itu. Gol itu sekaligus menjadi gol ke-289 Del Piero selama berseragam Juve serta gol ke-188 yang ia cetak di Seri A.

Dalam acara peluncuran otobiografinya yang berjudul 'Giochiamo ancora' di Salone del Libro di Turin, Del Piero mengucapkan rasa terima kasihnya secara pribadi kepada para fans untuk kasih sayang yang mereka ditunjukkan dalam kemenangan 3-1 atas Atalanta kemarin.

"Untuk bisa mencetak gol, menang dan menerima respon dari semua fans Bianconeri itu sangatlah indah. Ini hari yang luar biasa dan bersejarah. Saya mempunyai banyak momen mendebarkan, tapi emosi yang saya rasakan kemarin sangat mengagumkan dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang ada di sana. "

Setelah bermain selama 57 menit, Del Piero kemudian ditarik keluar dan digantikan oleh Simone Pepe. Satu per satu pemain Juve memeluknya saat ia berjalan keluar lapangan. Seisi stadion juga memberi standing ovation kala Del Piero berjalan menuju pinggir lapangan.

Usai ditarik keluar, Del Piero berjalan mengelilingi Juventus Stadium. Ia ingin memberi salam perpisahan bagi seluruh Juventini yang hadir di sana. Ia juga memungut syal yang dilemparkan dari tribun kepadanya. Beberapa penonton tampak menyeka air mata. Setelah 10 menit berkeliling, air mata akhirnya muncul di mata Del Piero.

" Itu hari yang sangat simbolis tentang apa yang sudah ada dalam karierku. Sampai kini aku belum bisa menelan emosiku. Itu hari yang sangat indah, bersejarah, tapi juga sedih. Scudetto kali ini terasa labih istimewa, terutama setelah semua yang pernah kita lalui dari tahun 2006 dan seterusnya.

Sebelum benar-benar meninggalkan Juventus, Del Piero masih punya kesempatan memberikan kemampuan terbaiknya kepada Juventus. Minggu (20/5/2012), Juve akan menghadapi Napoli di final Coppa Italia.

"Sekarang kami harus memikirkan agenda penting Minggu nanti. Mulai besok, kami akan mempersiapkan diri untuk pertandingan ini. Kami ingin memenangi semua," tekadnya



Read More......

Senin, 07 Mei 2012

Komentar Pemain Juventus Setelah Meraih Scudetto

Buffon

"Pada saat Juventus Stadion diresmikan, Aku berkata:" Aku bagian dari klub ini. Ini adalah klub yang telah membuat sejarah dan kami harus menghormati itu. " Keesokan harinya saya berkata: "Kami akan memenangkan Scudetto tahun ini".

Barzagli

"Kami sangat senang. Perburuan gelar juara adalah antara kami dan Milan, tapi saya pikir kami memang layak memenangkan Scudetto. "

Bonucci

"Luar biasa. Kami telah menunjukkan keinginan kita dengan memenangkan Scudetto dengan cara Juventus sesungguhnya. Kami telah menunjukkan penampilan yang luar biasa- seperti saat melawan Inter, Milan dan Napoli – dan kita pantas untuk memenangkan Scudetto yang ke- 30 ini ".

Chiellini

" Kami akan merayakannya malam ini, tapi kami ingin mengakhiri musim dengan status tak terkalahkan serta memenangkan Coppa Italia. "

Marchisio

"Saya sudah menunggu Scudetto ini sejak saya masuk ke tim utama. Baik pemain dan penggemar telah menderita selama dua tahun terakhir. Manajer mungkin telah menjadi aspek yang paling penting. Dia memberikan kita identitas dan keinginan untuk menang. "

Pirlo

"Ini merupakan gelar yang layak yang kita inginkan dari awal tahun ini. Kami telah bermain baik dan kami akan menikmati saat ini. Saya datang ke sini untuk menang dan saya telah berhasil melakukannya. "

Borriello

" Tim ini sangat pantas meraih scudetto. "

Matri

"Rasanya aneh dan indah. Tidak satupun dari kita akan diharapkan ini pada awal musim, dan secara bertahap kami telah mendapatkan kesadaran dan keyakinan. Ini merupakan sebuah gelar yang pantas untuk kita. "

Del Piero

"Kami merayakan sukses Scudetto yang sepenuhnya layak untuk kita semua. Apa yang terjadi pada malam cukup untuk membayar kembali, tahun- tahun sulit yang saya alam, terutama pada tahun 2006 ...... Saya ingat segala sesuatu dari tahun itu. Dan itu juga mengapa Scudetto ini memiliki rasa yang spesial. Ini adalah cerita yang hebat dan saya senang telah menjadi bagian dari itu. "

Quagliarella

"Ini Scudetto pertama saya dan ini merupakan kegembiraan yang tak terlukiskan. Menjadi tak terkalahkan membuat Anda merasa benar-benar tak terkalahkan. Pikiran pertama saya adalah untuk keluarga saya. Mereka tahu betapa aku menderita setelah cedera lutut saya dan menghargai betapa pentingnya kemenangan ini bagi saya. "

Read More......

Serie A Pekan 37 : Cagliari 0-2 Juventus

Juventus akhirnya sukses meraih Scudetto usai menumbangkan tuan rumah Cagliari 2-0 di Stadion Nereo Rocco, Senin (7/5) dini hari. Meski musim 2011-12 masih menyisakan satu laga lagi, Juventus sudah memastikan gelar Scudettonya ke-30 karena di saat bersamaan AC Milan mengalami kekalahan.

Bermain di hadapan publik lawan, Juventus seperti tak mau mengulangi lagi kesalahan sewaktu melawan Lecce. Juventus langsung mengambil inisiatif serangan sejak awal laga. Kecepatan duet Mirko Vucinic dan Alessandro Matri beberapa kali menyulitkan barisan pertahanan Cagliari.

Juve langsung unggul cepat kala pertandingan baru menginjak menit keenam melalui Mirko Vucinic. Lolos dari jebakan off-side sambil menerima umpan terobosan Leonardo Bonucci dari tengah lapangan, Vucinic dengan tenang melepaskan tembakan melalui sudut sempit di sisi kanan menaklukkan kiper Michael Agazzi.

Unggul cepat, Juve langsung menekan tuan rumah guna mencari gol tambahan. Pada menit ke-13, tembakan keras jarak jauh Caludio Marchisio masih mampu ditepis penjaga gawang Michael Agazzi. Hal serupa dialami Andrea Pirlo dan Simone Pepe pada menit ke-16 dan ke-17.

Cagliari sendiri beberapa kali mampu mengalirkan serangan berbahaya. Namun, mereka bermasalah dengan penyelesaian akhir, sehingga gawang Gianluigi Buffon nyaris tak terancam. Cagliari bukannya tanpa serangan. Beberapa kali mereka membahayakan gawang Juventus melalui pola serangan balik. Mauricio Pinilla memiliki peluang mencetak angka di menit ke-36 yang meleset ke sisi kanan gawang. Hingga paruh pertama berakhir, keunggulan satu gol Juventus tetap tak berubah.

Memasuki babak kedua, Juve masih tampil dominan. Di menit ke-57, Claudio Marchisio melepas tembakan jarak jauh dari sisi kanan. Beruntung, Agazzi tampil gemilang dibawah mistar gawangnya. Kesempatan emas didapat Pepe saat memasuki menit 61. Ia berusaha menarik umpan dari sisi kanan gawang Cagliari, namun posisi gelandang bernomor punggung 7 itu dinyatakan offside.

Pada menit ke-64Vucinic berpeluang untuk mencetak gol lagi, namun sayang tendangannya masih melambung. Vucinic kembali menjajal peruntungannya pada menit ke-73. Tetapi kali ini, sepakannya dari luar kotak penalti bisa ditepis oleh Agazzi.


Menit 74, akhirnya La Vecchia Signora berhasil menggandakan keunggulannya setelah Michele Canini melakukan gol bunuh diri setelah salah mengantisipasi umpan silang Martin Caceres. Juve nyaris menambah keunggulannya di menit ke-80. Tembakan Simone Pepe dari jarak dekat masih mampu dihalau Agazzi. Hingga peluit panjang berbunyi kedudukan 2-0 untuk keunggulan Juventus tetap bertahan.

Menurut catatan statistik yang ada, sepanjang pertandingan, Juventus menguasai bola sebanyak 58 persen dan menciptakan tujuh peluang emas dari 12 usaha. Adapun tuan rumah melepaskan tiga tembakan, yang tak satu pun mengarah tepat ke sasaran.

Susunan Pemain :

CAGLIARI : Agazzi; Canini, Ariaudo, Astori, Pisano; Ekdal, Conti, Nainggolan; Ibarbo (Larrivey 62), Pinilla, Thiago Ribeiro (Cossu 50).
Pelatih : Ficcadenti

JUVENTUS : Buffon; Barzagli, Bonucci, Chiellini; Lichtsteiner (Caceres 25), Vidal (Giaccherini 53), Pirlo, Marchisio, Pepe; Matri (Borriello 71), Vucinic.
Pelatih : Conte

Wasit : Orsato
Kartu kuning : Vidal 9, Nainggolan 17, Pisano 40, Chiellini 48, Cossu 52, Pepe 54

Read More......

Kamis, 03 Mei 2012

Conte Tak Mau Menyalahkan Buffon

Antonio Conte mengakui bahwa Juventus seperti membuang bonus dalam meraih Scudetto. Meskipun menyesalkan hasil imbang yang harus diterima Juventus, namun Conte tak mau menyalahkan Gigi Buffon karena telah melakukan kesalahan yang fatal dan terus menargetkan Scudetto.

Keunggulan tiga poin Bianconeri atas Milan pada klasemen sementara, sekarang hanya terpaut satu poin saja setelah hasil imbang 1-1 melawan Lecce. Meski sempat unggul hampir sepanjang laga, I Bianconeri dihukum oleh gol Lecce menjelang laga usai. Buffon yang tidak mampu mengontrol bola dengan baik berhasil direbut Andrea Bertolacci yang selanjutnya menceploskan bola dengan mudah.

"Inilah sepak bola. Hasil imbang yang tidak diduga. Tapi itu bukan yang pertama terjadi. Hari ini giliran kami kebobolan dengan cara aneh. Ini menjadi alasan lain agar kami bisa bangkit.

" Memang ada penyesalan karena seharusnya kita bisa unggul dalam perburuan gelar. Kami membuang bonus dan sekarang kami harus memenangi dua laga berikutnya, gelar akan bisa dimenangkan, jika tidak maka tim lain yang akan diuntungkan," ujar Conte

" Kami telah mencapai hal yang luar biasa dan jangan lupa bahwa kita mengakhiri kompetisi diposisi ketujuh dalam dua musim sebelumnya.

"Buffon melakukan kesalahan, sama halnya jika striker gagal mencetak gol. Dia sangat kuat dan berpengalaman untuk bisa bereaksi secara positif. Sepanjang musim ini dia banyak menjadi penentu bagi kami," tutur Conte.

"Kami memiliki peluang untuk menggandakan keunggulan kami, tetapi kami kurang tajam. Hasil imbang ini sama sekali tidak terduga. Mungkin karena pentingnya pertandingan ini membuat ketajaman kami terpengaruhi dan memberikan tekanan ekstra di bahu kami.

"Kami tak terkalahkan dalam 36 pertandingan Serie A dan kami harus tampil bagus untuk menjaga keunggulan kami dalam dua minggu ke depan, agar mimpi bisa menjadi kenyataan."

Read More......

Serie A Pekan 36 : Juventus 1-1 Lecce

Juventus harus puas menerima hasil imbang 1-1 saat menjamu Lecce dalam lanjutan Serie A pekan ke-36 di Juventus Stadion, Kamis (3/5) dinihari WIB. Sebuah blunder dari kiper Gianluigi Buffon pada lima menit sebelum laga usai, mengagalkan kemenangan Juventus. Dengan hasil seri ini, Juventus gagal menjaga jarak dari Milan yang mengintai di posisi kedua.

Bermain di hadapan pendukung sendiri, Juventus langsung tampil menekan sejak menit awal pertandingan. Namun pada menit ke- 6, Paolo De Ceglie mengalami cidera dan harus digantikan oleh Martin Caceres. Saat laga berjalan sembilan menit, Bianconeri membuka keunggulan. Umpan Andrea Pirlo ke dalam kotak penalti diselesaikan oleh Claudio Marchisio. Sundulannya yang mengarah ke pojok gawang tak mampu dijangkau oleh Massimiliano Bernassi.

Kebobolan satu gol, Lecce langsung bereaksi lewat serangan balik. Namun serangan Lecce berhasil dipatahkan oleh Andrea Barzagli. Peluang lain Lecce lewat sepak pojok juga masih mampu dihalau oleh barisan belakang Juve.

Unggul satu gol tak membuat Juve mengendurkan serangan. Menit ke- 19, Juventus nyaris menggandakan keunggulan melalui sepakan Mirko Vucinic. Namun sepakan mantan striker AS Roma tersebut bisa bisa diblok Benassi.

Pada menit ke- 23, sepak pojok dari Pirlo tak mampu dimanfaatkan dengan sempurna oleh Giorgio Chiellini. Bola hanya melayang diatas gawang Lecce. Di menit ke-28 Arturo Vidal nyaris menggandakan keunggulan timnya, andai sepakan kaki kirinya yang memanfaatkan umpan manis Marchisio tak melenceng tipis di sebelah kiri gawang Benassi.

Tak lama berselang Pirlo kembali menebar ancaman untuk barisan belakang Lecce. Umpannya kali ini menemui Marchisio. Tapi tembakannya ke tiang jauh masih mampu ditepis oleh Benassi. Walau terus menekan Juventus tak mendapatkan tambahan gol hingga babak pertama usai.

Memasuki babak kedua, Juventus terus meningkatkan serangan. Namun solidnya barisan pertahanan tamu menggagalkan sejumlah peluang emas La Vechia Signora. Di menit 54, tamu harus bermain dengan 10 pemain setelah Juan G Cuadrado diusir wasit karena mendapat kartu kuning kedua setelah melakukan pelanggaran pada Martin Caceres.

Juve nyaris menambah keunggulan lewat Quagliarella di menit ke-65. Tapi tendangan volinya masih melambung di atas mistar gawang Lecce. Benassi kembali melakukan penyelamatan gemilang di ment ke-68. Tembakan jarak jauh Fabio Quagliarella mampu ditepisnya dan hanya menghasilkan sepak pojok bagi Juve.

Di menit ke-84, kesalahan Gianluigi Buffon dalam menguasai bola hasil back-pass dari Andrea Barzagli berhasil dimanfaatkan oleh Andrea Bertolacic. Bola pun dikuasai oleh Bertolacci yang tanpa kesulitan membobol gawang Juve yang sudah kosong itu. Terkejut dengan gol Lecce, Juventus coba menekan di sisa akhir laga.

Namun upaya mereka gagal membuahkan gol sehingga harus puas berbagi angka 1-1 dengan Lecce. Hasil imbang ini memutus delapan kemenangan beruntun Juventus, meski mereka belum terkalahkan musim ini. Jarak dengan Milan terpangkas menjadi satu poin.

Secara statistik Juve memang lebih dominan dalam laga ini, tercatat mereka mampu menguasai jalannya pertandingan sebanyak 55 %, melepaskan 18 kali tembakan dan 8 kali diantaranya mengarah ke gawang. Sedangkan, Lecce memiliki penguasaan bola sebanyak 45%, dan hanya melepaskan 1 kali tembakan yang sekligus menjadi gol.

Susunan Pemain :

JUVENTUS : Buffon; Barzagli, Bonucci, Chiellini; Lichtsteiner, Vidal, Pirlo, Marchisio, De Ceglie (Caceres 6); Vucinic (Del Piero 77), Quagliarella (Matri 72).
Manager: Conte

LECCE : Benassi; Carrozzieri, Miglionico, Tomovic; Cuadrado, Blasi, Obodo (Bertolacci 71), Delvecchio, Brivio; Seferovic (Muriel 50), Di Michele (Giacomazzi 61).
Manager: Cosmi

Wasit : Valeri
Kartu Kuning : Cuadrado 20, Carrozzieri 45, Obodo 50, Cuadrado 54, Bonucci 65, Muriel 83, Delvecchio 83
Kartu Merah : Cuadrado 54

Read More......

Senin, 30 April 2012

Quagliarella Perpanjang Kontrak hingga 2015

Seperti yang diharapkan, Fabio Quagliarella akhirnya resmi menandatangani kontrak baru di Juventus yang akan membuatnya tetap bertahan di Turin hingga 2015 mendatang.

"Fabio Quagliarella telah memutuskan untuk melanjutkan karirnya bersama Bianconeri selama tiga tahun ke depan. Quagliarella telah memperpanjang kontraknya hingga 30 Juni 2015, dan terbuka kemungkinan untuk kembali diperpanjang" seperti dilansir situs resmi klub, www.juventus.com, Senin (30/4/2012).

Si Nyonya Tua belakangan ini sibuk memperpanjang kontrak para pemainnya dan Quagliarella adalah pemain terbaru yang memperbaharui kontrak setelah Paolo De Ceglie, Leonardo Bonucci dan Alessandro Matri. Kontrak Quagliarella sebelumnya akan berakhir pada tahun 2014.

Pemain internasional Italia ini bergabung dengan Juventus pada 2010, awalnya Juve memboyong Quagliarella dengan status pinjaman dari Napoli sebelum ia menandatangani kontrak permanen setahun berselang dengan nilai transfer 15 juta euro.

Quagliarella, mantan pilar Sampdoria dan Udinese ini harus berjuang keras untuk mendapatkan kesempatan bermain bersama Juventus musim ini yang dibesut pelatih muda Antonio Conte. Quagliarella sempat absen selama enam bulan akibat cedera lutut yang dideritanya pada Januari 2011.

Striker 28 tahun ini telah tampil dalam 21 pertandingan, delapan kali diantarnya tampil sebagai starter dan sudah mencetak empat gol di musim ini.

Read More......

Serie A Pekan 35 : Novara 0-4 Juventus

Juventus sukses mempertahankan capolista alias pemuncak klasemen Serie A usai mencukur tuan rumah Novara dengan skor 4-0 dalam lanjutan Liga Italia Serie A pekan ke- 35 di stadion Silvio Piola, Minggu (29/4/2012).

Juve turun dengan formasi andalannya, 4-3-3 di laga ini. Trio Emanuele Giaccherini, Marco Boriello. dan Mirko Vucinic menjadi tumpuan di lini depan. Juventus langsung memberikan tekanan ke tim tuan rumah. Menit-menit awal babak pertama pun sukses dikuasai oleh para pasukan Bianconeri.

Pada menit ke-12, Si Nyonya Tua langsung mendapatkan peluang untuk membuat gol pembuka lewat sepakan Arturo Vidal. Tetapi, tendangan kerasnya masih melambung tinggi dari gawang Novara.

Vucinic memecah kebuntuan Juve kala pertandingan menginjak menit ke-16. Menerima umpan Andrea Pirlo, Mirko Vucinic dengan akurat melepaskan tendangan dengan kaki kirinya dan menjebol gawang Novara.

Setelah unggul 1-0, Juve terus mencoba membuka pertahanan Novara dan hampir saja menggandakan golnya pada menit ke-17, melalui tendangan dari Claudio Marchisio. Namun, sayang arah tendangannya masih me;ayang di atas gawang Novara yang dikawal oleh Alberto Fontana. Tuan rumah juga bukan tanpa peluang, Giuseppe Gemiti berhasil mendapatkan ruang tembak, tapi sepakannya masih bisa dihalau oleh Giorgio Chiellini di menit ke-22.

Memasuki menit ke-30an Juve masih mendominasi jalannya pertandingan dan terus melancarkan serangan ke gawang Novara. Kini, giliran Pirlo yang melakukan tendangan spekulasi dari luar kotak penalti, meski keras tendangannya masih sanggup diblok oleh kiper Fontana.

Pada menit ke-40, Juve baru bisa menggandakan keunggulannya melalui gol yang dicetak oleh Marco Boriello. Gol yang bermula dari pergerakan Emanuele Giaccherini yang menyisir di sayap kiri dan mengirimkan umpan silang yang berhasil diselesaikan dengan baik oleh Marco Boriello lewat tandukannya. 2-0 Juventus memimpin hingga babak pertama usai.

Memasuki babak kedua, uventus semakin mendominasi dan sering mengancam gawang Novara. Saat baru lima menit babak kedua bergulir, gol ketiga Juve pun tercipta. Memanfaatkan tendangan Vucinic sempat dihalau Fontana, tembakan Arturo Vidal dengan kaki kirinya berhasil menembus gawang Novara.

Pesta gol Juventus akhirnya ditutup Vucinic di menit 64. Giaccherini yang berhasil melewati beberapa defender lawan sebelum melepaskan tembakan yang masih bisa dihalau Fontana. Namun, Vucinic masih bisa menyambar bola muntah tersebut untuk dikonversi menjadi gol keempat Juventus.

Pada masa injury time, Juve sebenarnya berpeluang menciptakan gol ke-5 andai tendangan bebas Andrea Pirlo tak membentur tiang gawang. Hingga pertandingan usai, keunggulan 4-0 Juve tetap tak berubah. Secara statistik Juve memang lebih dominan dalam laga ini, tercatat mereka mampu menguasai jalannya pertandingan sebanyak 62%. Sedangkan, tuan rumah hanya 38% saja.

Susunan Pemain :

NOVARA : Fontana; Dellafiore (Da Silva 46), Lisuzzo, Paci, Garcia; Porcari, Pesce, Gemiti; Rigoni; Mazzarani (Radovanovic 67), Caracciolo (Morimoto 51).
Pelatih : Tesser

JUVENTUS : Buffon; Barzagli, Bonucci, Chiellini; Lichtsteiner, Vidal (Padoin 56), Pirlo, Marchisio (De Ceglie 60), Giaccherini; Borriello, Vucinic (Elia 65).
Pelatih : Conte

Wasit : Celi

Kartu Kuning : Pesce 14

Read More......

Kamis, 26 April 2012

Serie A Pekan 33 (Jadwal Ulang) : Cessena 0-1 Juventus

Bertandang ke Stadion Dino Manuzzi, Juventus masih terus mempertahankan rekor tak terkalahkannya musim ini. Bianconeri kembali meraih poin saat mengalahkan Cesena 1-0 dalam laga lanjutan Liga Serie-A, Rabu (25/4/2012). Gol tunggal dari Marco Borriello sudah cukup membawa Juve nyaman berada di puncak capolista sekaligus mengirim Cesena ke Serie B.

Juventus harus dipaksa untuk bekerja keras menghadapi perlawanan tuan rumah Cesena. Hanya dalam lima menit pertandingan berjalan, Cesena bisa menghasilkan dua kali tendangan pojok.

Pada menit ke- 8, Juventus sebenarnya sudah punya kesempatan emas untuk unggul. Handsball yang dilakukan oleh Vangelis Moras di kotak terlarang berhadiah penalti bagi Juventus. Namun, eksekusi Pirlo membentur tiang gawang dan gagal memberi keunggulan kepada La Vecchia Signora.

Usai kegagalan penalti yang dilakukan Pirlo saat mengeksekusi tendangan penalti, determinasi Juve kian deras. Beberapa peluang terus diciptakan anak-anak Turin ini. Sebuah tendangan Marchisio dari luar kotak penalti pada menit ke-24 masih belum menemui sasaran. Selang beberapa menit kemudian, sundulan Vucinic memanfaatkan sepak pojok Pirlo masih melambung di atas mistar.

Menit ke-38, Juventus nyaris mencetak gol andai sundulan De Ceglie setelah menerima umpan Pirlo lebih terarah. Sundulannya justru memantul tanah dan masih bisa ditepis Antonioli dan hanya menghasilkan tendangan pojok.

Di menit-menit akhir babak pertama, giliran Cesena yang mengancam lewat tendangan jarak jauh Marco Parolo. Namun, bola tak mengarah ke sasaran.Babak pertama pun berakhir dengan skor tetap kacamata.

Di babak kedua, Juventus tetap mengurung pertahanan Cesena. Pada menit ke-50 Juve mendapatkan peluang emas, di mana Alessandro Matri yang lolos dari jebakan offside melakukan tendangan keras. Bola yang sempat terhadang lajunya karena mengenai Antonioli nyaris masuk ke gawang Cesena. Beruntung, Antonioli bertindak cepat hingga bisa menyapu bola tepat di garis gawang.

Juve yang makin mendominasi, kembali mendapatkan bebrapa peluang emas. Diantaranya Tendangan keras Claudio Marchisio pada menit ke-53 masih melayang di atas mistar. Sundulan Matri di menit ke-66 memanfaatkan umpan silang Pirlo masih melebar di kanan gawang. Pada menit ke-68, giliran Bonucci yang menyambut sepakan pojok Andrea Pirlo, tapi bola hasil sundulannya ternyata masih tipis disamping kiri gawang Antonioli.

Memasuki menit 74, Antonio Conte melakukan pergantian penting dengan memasukan Marco Borriello dan Alessandro Del Piero untuk menggantikan Alessandro Matri dan Paolo De Ceglie.

Del Piero langsung memberikan peluang melalui tendangan bebas yang memaksa Antonioli harus bekerja keras untuk menyelamatkan gawangnya dari kebobolan. Hanya berselang dua menit, Borriello berhasil mencetak gol untuk membawa Juventus unggul.

Gol berawal dari sebuah umpan lambung Del Piero dari sisi kiri pertahanan Cessena yang berhasil disundul Vucinic untuk memberikan umpan kepada Borriello yang langsung menyambutnya dengan tendangan mendatar dengan kaki kirinya dan tidak mampu dijangkau oleh Antonioli.

Juventus punya beberapa peluang untuk menambah gol sebelum laga berakhir. Namun, tak ada lagi gol yang tercipta dan Juve harus puas hanya menang tipis 1-0. Selama pertandingan Juve tampil dominan. Statistik Soccernet mencatat tim tamu unggul penguasaan bola hingga 72 persen.

Susunan Pemain :
CESENA: Antonioli; Benalouane, Moras, Rodriguez, Ceccarelli, Dokovic (Rossi 77); Santana, Parolo, Colucci (Guana 32); Del Nero (Arrigoni 65), Rennella,
Pelatih: Beretta

JUVENTUS: Buffon; Barzagli, Bonucci, Chiellini; Caceres (Giaccherini 69), Vidal, Pirlo, Marchisio, De Ceglie (Del Piero 74); Matri (Borriello 74), Vucinic
Pelatih: Conte

Wasit: Guida
Kartu Kuning: Colucci 8, Vidal 33, Rennella 43, Pirlo 57, Matri 62, Guana 64

Read More......

Selasa, 24 April 2012

Conte : "Ambisi tak terbatas Juventus"

Antonio Conte menegaskan bahwa kemenangan 4-0 Juventus atas Roma tidak diraih dengan mudah. Namun, ambisi yang tak terbataslah yang diakuinya membuat si Nyonya Besar berhasil menyempurnakan rekor 33 kali bermain tanpa terkalahkan di pentas Serie A. Bianconeri semakin memantapkan keunggulan mereka di puncak klasemen sementara Serie A. AC Milan yang sebelumnya sudah memainkan laga, ditahan imbang 1-1 oleh Bologna hingga membuat selisih menjadi 3 poin.

" Para pemain terus membuat saya takjub. Kita tahu ini hanyalah sebuah langkah kecil ke depan, masih ada lima Final di depan dan tidak ada satupun yang mudah, "kata Pelatih.

"Malam ini tidaklah mudah. Kami memperkirakan ini akan menjadi pertandingan yang sulit dan Roma dapat melukai siapapun, namun malam ini mereka harus menghadapi Juve yang berkonsentrasi, antusias dan berani. Saya pikir pantas memberikan kredit kepada pihak yang menang daripada mencari kesalahan tim yang kalah. "

Juventus berhasil mencetak gol cepat lewat du gol Arturo Vidal di menit empat dan delapan. Mental serigala Roma semakin remuk kala Maarten Stekelenburg dikeluarkan dari lapangan serta Andrea Pirlo dan Claudio Marchisio bergantian menjebol kembali gawang I Lupi.

"Sekarang kami hanya fokus kepada diri sendiri. Saat ini kami berada di depan dan karena itu nasib kita berada di tangan kita sendiri dan Kami tak perlu memerhatikan apa yang dilakukan oleh tim lain. "

"Dengan lima pertandingan yang masih tersisa, kami sudah mengamankan posisi untuk lolos secara otomatis ke Liga Champions yang merupakan target utama kami,. Proyek ini berjalan lebih cepat dari dugaan semula dan memungkinkan kami untuk bermimpi lebih jauh, dan kami juga masih bermain di final Coppa Italia. "

"Klub meminta saya untuk memulai proyek baru ini dan lolos ke Liga Champions, jadi misi itu telah tercapai. Kini kami ada di posisi ini dan kami takkan menentukan batas dari ambisi kami. Kami ingin mencapai mimpi bersama klub, pemain, dan fans.

"Kami harus meningkatkan level taktik, fisik, teknik, dan psikologis setiap hari, seperti yang selalu saya katakan secara konstan kepada para pemain. Anda bisa lihat perkembangan pada tim sepanjang musim. "

"Saya tidak akan pernah berhenti berterima kasih kepada para pemain, karena mereka telah benar-benar bersama saya dari saat pertama saya ditunjuk Pelatih Juventus. Ini merupakan musim kompetisi yang luar biasa bagi kami, yang masih belum terkalahkan dalam 33 pertandingan Serie A. Apakah saya menyukainya? Oh pasti, saya menyukainya."

Conte juga berkomentar tentang isu yang menyebutkan dirinya terjerat dalam pengaturan skor semasa masih menangani Siena.

" Saya sudah lama berkecimpung di dunia sepak bola, dan hal seperti ini sudah biasa terjadi. Ketika anda sedang berada di puncak, maka angin akan bertambah kencang dan mencoba menjatuhkan anda. Ini semua tentang menjadi lebih kuat dari tekanan itu. "

"Ada saat orang bisa menjadi kejam dan mencoba untuk menghancurkan yang lain, dan setiap kali mereka menyerang saya, pada akhirnya kita bisa meraih kemenangan 3-0 atau 4-0, itu tidak masalah."



Read More......

Senin, 23 April 2012

Serie A Pekan 34 : Juventus 4-0 Roma

Juventus tampil gemilang saat menjamu AS Roma dalam lanjutan Seri A. Kemenangan telak 4-0 atas AS Roma, Senin (23/4) dini hari WIB membuat La vecchia Signora kokok di puncak klasemen Serie A, unggul tiga angka dari pesaing terdekatnya, AC Milan.

Memainkan tempo cepat sejak awal pertandingan, pasukan Antonio Conte langsung mendominasi pertandingan dan membuat kelabakan pertahanan pasukan Luis Enrique. Menit ketiga Juve langsung membuka peluang lewat tendangan bebas dari Andrea Pirlo yang bermula dari pelanggaran bek Roma kepada Fabio Quaqliarella. Namun tendangan Pirlo masih terkena pagar hidup para pemain AS Roma.

Saat pertadingan memasuki menit ke-4, Arturo Vidal akhirnya mampu membobol gawang AS Roma. Gol ini diawali Berawal dari umpan terobosan Mirko Vucinic kepada Paolo De Ceglie yang langsung melepaskan umpan mendatar ke kotak penalti dan disambut tendangan keras oleh Vidal mengarah ke pojok kanan gawang tanpa bisa diantisipasi kiper Roma, Maarten Stekelenburg.

Setelah unggul 1-0, Bianconeri masih terus melakukan serangan ke daerah pertahanan tim tamu. Hanya empat menit berselang, gelandang asal Chile itu sukses menggandakan keunggulan timnya melalui tendangan keras menyilang dari dalam kotak penalti mengarah ke tiang jauh setelah memanfaatkan umpan manis dari Mirko Vucinic.

Sebuah tendangan Vucinic sambil membalikkan badan pada menit ke-11, hampir menjadi gol ketiga bagi tim tuan rumah, namun masih bisa diamankan Stekelenburg. Memasuki menit ke-21, Giorgio Chiellini nyaris membawa Juventus unggul. Namun, sundulan Chiellini meneruskan tendangan bebas Pirlo tak mengarah ke sasaran.

Claudio Marchisio yang melakukan sebuah akselerasi di kotak penalti Roma pada menit ke- 26 dihentikan secara ilegal oleh Stekelenburg. Akibatnya fatal, selain dihukum tendangan penalti, kiper asal Belanda itu juga dihadiahi kartu merah oleh wasit Paolo Bergonzi.

Sepakan Andrea Pirlo yang maju sebagai eksekutor berhasil ditepis kiper pengganti Gianluca Curci. Namun, Pirlo langsung menyambar bola muntah di mulut gawang, menjebol gawang Roma untuk ketiga kalinya. 3-0 untuk keunggulan Juventus.

De Ceglie mempunyai peluang untuk menambah gol Juve pada menit ke-37. Namun sayang, tendangan kerasnya dari luar kotak penalti masih melenceng tipis. Begitu juga percobaan yang dilakukan Fabio Quagliarella beberapa saat kemudian belum juga menambah gol. Sepakan Quagliarella masih bisa dihentikan oleh Curci. Kedudukan 3-0 bertahan hingga rehat.

Selepas turun minum, Juventus masih mendominasi jalannya pertandingan dan membuat 10 pemain Roma tak kuasa mengembangkan permainannya. Tiga menit selepas babak kedua dimulai, Juve kembali meneror gawang Roma, kali ini lewat tendangan keras Marchisio. Namun, Curci masih sigap menangkap bola.

Tekanan yang dilancarkan akhirnya kembali menghasilkan gol keempat pada menit ke- 52 bagi La Vecchia Signora. Berawal dari aksi De Ceglie yang masuk ke area pertahanan kemudian memberikan umpan kepada Vucinic, yang lantas memberikan umpan dengan tumitnya kepada Marchisio. Gelandang timnas Italia itu lantas melepaskan tembakan terukur ke pojok kiri bawah tanpa bisa dicegah Curci.

Vidal hampir mencetak hatrik di menit ke-60 ketika menerima umpan matang dari Pirlo. Beruntung De Rossi mampu memotong bola tersebut. Memasuki menit ke- 71, Marchisio kembali membahayakan gawang Roma. Namun, tendangan gelandang 26 tahun itu mampu ditepis oleh Curci.

Pada menit ke- 72 kemudian, giliran Giaccherini yang melepaskan tendangan ke gawang Roma, namun arahnya masih melebar. Menit ke-74, Del Piero melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti. Namun arahnya masih terlalu tinggi di atas mistar.

Sepuluh menit jelang permainan berakhir kedua tim mulai menurunkan tempo permainan dan lebih sering bermain di tengah lapangan saja. Keduanya hanya sesekali bergantian melakukan serangan walau tidak terlalu membahayakan gawang masing-masing.

Hingga peluit panjang berbunyi, Bianconeri unggul 4-0 atas Il Lupi. Dengan hasil ini membuat Juventus semakin nyaman di posisi teratas klasemen semantara Serie A Italia dan masih belum terkalahkan hingga saat ini. Berikut ini adalah statistik pertandingan Juventus – AS Roma.

Pemain :

JUVENTUS : Buffon; Barzagli, Bonucci, Chiellini; Lichtsteiner, Vidal (Giaccherini 67), Pirlo, Marchisio, De Ceglie; Vucinic (Borriello 57), Quagliarella (Del Piero 61).Pelatih : Conte

ROMA : Stekelenburg; Rosi, Kjaer, De Rossi, Josè Angel; Perrotta, Marquinho, Gago; Pjanic (Lamela 61); Borini (Curci 28), Osvaldo (Bojan 57).
Pelatih : Luis Enrique

Wasit : Bergonzi
Kartu Kuning : Bojan 85
Kartu Merah : Stekelenburg 26

Read More......

Kamis, 12 April 2012

Laga Ke- 700 Untuk Del Piero

Pada tanggal 12 September 1993, di Zaccheria Pino di Foggia, seorang anak muda 18 tahun masuk ke lapangan pada babak kedua menggantikan Fabrizio Ravanelli. Ini ditandai sebagai debutnya Serie A dan penampilan resmi pertama berkostum Juventus.

Pada tanggal 11 April 2012, atau delapan belas tahun lebih tujuh bulan kemudian, Juventus menjamu Lazio di Juventus Stadium. Saat ini dia adalah seorang seorang pria yang berusia 37 tahun. Dia adalah juara dunia dan telah bermain untuk Juventus tercinta nya sejak saat itu. Prestasinya yang luar biasa: 287 gol, sebuah Piala Intercontinental, Liga Champions, sebuah Piala Super Eropa, tujuh kali gelar juara liga, sebuah Coppa Italia dan empat Piala Super Italia.

Sebelumnya Del Piero telah tampil sebannyak 473 di Serie A, 35 di Serie B, 55 di Coppa Italia, 127 di Piala Eropa dan jumlah total 9 di Piala Super Italia, Piala Super Eropa dan Piala Intercontinental kompetisi. Totalnya adalah sebanyak 699 penampilan. Dan ketika ia masuk menggantikan Vucinic, angka ini pun berubah menjadi 700. Sepuluh menit kemudian, ia menciptakan golnya yang ke- 288.

Del Piero adalah pemain dengan jumlah penampilan terbanyak untuk Juve. Pemain berusia 37 tahun ini mengungguli Gaetano Scirea (552) dan Giuseppe Furino (528).

"aku mungkin belum sepenuhnya menyadari akan sukacita dari apa yang telah aku cetak hari ini. Ini merupakan sebuah gol yang penting dan saya senang dengan tendangan bebas saya, penampilan saya yang ke-700 dan kemenangan fundamental bagi tim, " Ujar Del Piero.

Ini hanya bisa dilakukan oleh satu orang, yaitu: Alessandro Del Piero.

Read More......

Serie A Pekan 32 : Juventus 2-1 Lazio

Juventus kembali meraih capolista Serie A dari AC Milan setelah susah payah mengatasi Lazio dengan skor 2-1 dalam lanjutan kompetisi Serie A 2011-1012. Tampil di Juventus Arena, Kamis (12/4/2012) dini hari, mengandalkan duet Mirko Vucinic dan Fabio Quagliarella, Juve langsung menlancarkan serangan sejak peluit pertama dibunyikan. Pada menit ke-6, Juve bahkan sudah membuka peluang lewat Quagliarella. Sebuah umpan silang Giorgio Chiellini dari sisi kiri berhasil disambut oleh Fabio Quagliarella sambil menjatuhkan badan. Namun, sepakan kerasnya masih melebar.

Peluang kembali didapat Quagliarella pada menit ke-9. Mantan bomber Udinese dan Napoli ini melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti. Tetapi tendanganya hanya menghantam wajah dari Federico Marchetti.

Lazio mendapatkan peluang lewat tendangan bebas Cristian Ledesma pada menit ke-26. Tendangan bebas Cristian Ledesma melaju kencang ke pojok kanan, namun Gianluigi Buffon tak kesulitan untuk mengamankan bola.

Pada menit ke-27, Juventus mendapat peluang emas. Pepe menerima umpan manis dari Arturo Vidal di kotak penalty dan berhasil lolos dari penjagaan pemain Lazio. Tetapi, peluang tersebut gagal berbuah gol karena sontekannya masih mampu dimentahkan oleh Marchetti.

Dua menit berselang Pepe akhirnya membuat Juventus unggul. Umpan Andrea Pirlo diterima Pepe dengan dadanya dan langsung melakukan sebuah tendangan akrobatik untuk membobol jala Marchetti.

Usai gol pertama itu, Juventus kian gencar membombardir pertahanan Lazio. Menit ke-31, Arturo Vidal nyaris saja menciptakan sebuah gol spekatakuler. Melihat posisi Marchetti yang terlalu maju, dia melepaskan tendangan dari belakang garis tengah. Tepat sasaran, tapi, Marchetti dengan susah payah masih bisa menepis bola. Satu menit berselang, Quagliarella melepaskan tembakan keras dari jarak dekat, namun Marchetti kembali mampu melakukan penyelamatan gemilang.

Pada menit ke-38, Pirlo mengirim umpan manis ke Stephan Lichtsteiner yang kemudian melepaskan umpan silang ke kotak penalti. Quagliarella yang menyongsong bola dengan sepakan keras, kembali harus gigit jari setelah tembakannya masih mampu diblok Mobido Diakite.

Vidal kembali memaksa Marchetti bekerja keras pada menit ke- 40. Kali ini, sepakannya dari luar kotak penalti, mampu ditepis mantan kiper Timnas Italia tersebut.

Terus menyerang membuat pertahanan Juventus lengah dan puncaknya di akhir babak pertama gawang Gianluigi Buffon kebobolan. Memanfaatkan sebuah umpan silang, Stefano Mauri sukses melepaskan tandukan yang bersarang telak di pojok gawang Buffon. Skor imbang 1-1 menutup babak pertama.

Di babak kedua, serangan frontal masih diperagakan Juventus guna mencari gol kemenangan. Menit ke-50, tendangan melengkung Quagliarella masih melambung diatas mistar gawang. Menit ke-51, Juve mendapat peluang lewat Vucinic yang menerima umpan Vidal. Namun, sepakan Vucinic dari sisi gawang hanya melintas di sisi gawang. Pada menit ke-58, tendangan bebas Pirlo mengancam gawang Lazio. Beruntung bagi tim tamu, Marchetti tetap sigap mengamankan gawangnya.

Pada menit ke-78, pemain pengganti, Alessandro Del Piero, mampu melepaskan bola ke arah gawang. Karena tendangannya masih lemah, bola dengan mudah ditangkap oleh Marchetti.

Terus menerus menekan, Juve akhirnya berhasil unggul di menit ke-84 melalui tendangan bebasnya yang hanya mampu dilihat oleh Marchetti dan menembus sudut kanan gawang Lazio. Gol tersebut menggenapi penampilan ke-700 Del Piero bersama Juve.

Setelah kebobolan, Lazio kian sulit mengejar lantaran harus bermain dengan sepuluh orang setelah Libor Kozak menerima kartu kuning keduanya karena menyikut Leonardo Bonucci dalam sebuah perebutan bola. Sebelumnya, pelatih Edoardo Reja telah lebih dahulu diusir wasit lantaran melakukan protes berlebihan. Skor 2-1 bertahan hingga laga usai. Statistik pertandingan Juventus - Lazio, klik disini.

Susunan Pemain:

JUVENTUS: Buffon; Lichtsteiner, Barzagli, Bonucci, Chiellini; Vidal (Giaccherini 80), Pirlo, Marchisio; Pepe (Matri 72),Vucinic (Del Piero 72), Quagliarella.
Pelatih: Conte

LAZIO: Marchetti; Scaloni, Diakitè, Biava, Garrido; Cana, Ledesma; Gonzalez (Brocchi 81), Mauri (Hernanes 72), Candreva; Rocchi (Kozak 74).
Pelatih: Reja

Wasit: Damato
Kartu Kuning: Diakitè 12, Biava 34, Lichsteiner 47, Chiellini 49, Mauri 54, Quagliarella 56, Kozak 80, Ledesma 81, Kozak 93
Kartu Merah: Kozak 93

Read More......

Selasa, 10 April 2012

9 April 1905, Gelar Pertama

Pada tanggal 9 April 1905, impian sekelompok anak muda menjadi kenyataan. Para siswa, yang telah mendirikan Juventus pada delapan tahun sebelumnya, menyaksikan sebuah legenda datang dalam hidup saat klub meraih Scudetto pertamanya.

Saat itu, format liga sangatlah berbeda dengan kompetisi Serie A saat ini, saat itu setiap tim hanya melakukan enam kali pertandingan.

Sore itu menjadi sangat berkesan melihat Bianconeri merayakan sukses meraih Scudetto pertama tanpa turun ke lapangan. Dua kemenangan atas 3-0 FBC Torinese di babak Piedmont, diikuti dengan dua kemenangan melawan Milan dan dua kali seri melawan Genoa dalam tahap akhir, membuat Juve duduk manis di posisi atas klasemen dengan raihan enam poin dan hanya menunggu hasil bentrokan antara Milan dengan Genoa. Kedua tim bermain imbang 2-2, dengan keunggulan satu poin, cukup bagi Juventus untuk merebut gelar pertama bagi mereka.

Read More......

Minggu, 08 April 2012

Serie A Pekan 31 : Palermo 0-2 Juventus

Juventus meraih kemenangan penting 2-0 atas Palermo dalam laga lanjutan Serie A di Renzo Barbera, Sabtu, 7 April 2012 (Minggu dinihari WIB). Juventus kembali menggeser posisi AC Milan di puncak klasemen Serie-A dengan raihan 65 poin dan unggul satu angka dari Milan.

Pada awal pertandingan, Juve langsung mengambil alih permainan. Dengan memaksakan Palermo yang bertindak sebagai tuan rumah bermain sedikit bertahan. Beberapa peluang pun tercipta di kubu Juve yang kali ini menduetkan Mirko Vucinic dengan Fabio Quagliarella.

Peluang pertama Juventus datang di menit ke-10. Menerima umpan Pirlo, Vucinic melepaskan tendangan sambil membalikkan badan. Namun tendangannya mengarah tepat ke pelukan kiper Palermo, Viviano.

Dua peluang beruntun bagi Juventus tercipta pada menit ke-13 melalui Quagliarella yang menerima umpan dari Marcelo Estigarribia. Tapi tendangan yang dilesakkannya masih menipis di samping kanan kiper Viviano. Peluang selanjutnya tercipta pada menit ke-14 lewat Mirko Vucinic yang meski sudah mengecoh kiper Emiliano Viviano, namun Vucinic masih gagal menceploskan bola karena hanya menyamping tipis di sisi kiri gawang Palermo.

Enam menit berselang giliran Martin Caceres yang mendapatkan peluang emas pada menit ke-19. Mendapatkan umpan terobosan matang dari, Caceres yang berhasil lolos perangkap offside langsung menyambut umpan itu dengan tendangan keras dari dalam kotak penalti Sayang, sepakan Caceres melebar di kanan gawang.

Pertandingan pun sempat dihentikan di menit ke-30, ketika Milanovic yang beradu kepala dengan Estigarribia dalam duel udara, mengakibatkan Milanovic berdarah di bagian hidungnya.

Pada menit ke-32, Andrea Pirlo mendapat peluang untuk menambah keunggulan Juve. Akan tetapi, bola tendangan kerasnya dari luar kotak penalti masih dapat ditepis cukup baik Viviano. Sebuah peluang kembali diperoleh Pirlo pada menit ke-40. Namun, tendangan kerasnya dari luar kotak penalti mengarah tepat ke pelukan Viviano.

Sepanjang babak pertama, Juventus lebih menguasai jalannya pertandingan. Palermo sendiri bermain bertahan dengan hampir sepuluh orang berada di daerahnya jika Juventus melakukan serangan. Mereka hanya mengandalkan serangan balik yang tidak terlalu membahayakan barisan pertahanan Juventus. Hingga babak pertama usai kedudukan masih imbang 0-0.

Juventus melanjutkan dominasinya di babak kedua dan tak mengendurkan tekanannya. Peluang emas kembali didapat oleh Juventus di menit ke-54, berawal dari sepak pojok yang diambil alih Pirlo hingga menimbulkan kemelut di depan gawang Viviano. Bola rebound sempat disambar tendangan keras Atruro Vidal, tapi masih cukup nyaman mendarat di pelukan Viviano.

Dua menit berselang, Juventus mampu memecah kebuntuan dengan gol yang diciptakan oleh Bonucci. Memanfaatkan umpan tendangan pojok Pirlo, Bonucci melepaskan sundulan terarah yang yang tidak mampu dijangkau kiper Viviano.

Mirko Vucinic berpeluang menggandakan keunggulan Juventus pada menit ke-64. Namun, sepakan kerasnya dari luar kotak 16 bisa dimentahkan oleh Viviano.

Palermo nyaris menyamakan kedudukan di menit ke-68. Miccoli berhasil melewati hadangan Chiellini di kotak penalti dan melepaskan umpan silang mendatar ke mulut gawang. Namun, bola terlalu deras dan tak mampu dijangkau Ilicic meski telah menjatuhkan badan.

Bermula dari sebuah serangan balik cepat, Juventus pun menggandakan keunggulannya menjadi 2-0. Menerima umpan Matri, Quagliarella yang mendapatkan kawalan ketat bek Palermo,melepaskan tembakan cantik dengan kaki kirinya ke arah pojok gawang Palermo.

Palermo nyaris mencetak gol balasan di menit ke-86. Tendangan keras Bacinovic dari luar kotak penalti masih melambung di atas gawang Buffon.

Dua menit menjelang akhir pertandingan Juventus mendapat peluang emas untuk menambah keunggulan melalui pemain pengganti Alessandro Del Piero. Setelah berhasil mengecoh beberapa pemain Palermo, namun arah tendangannya masih bisa dimentahkan oleh Viviano dengan kakinya. Hingga laga usai, kedudukan tidak berubah 2-0.

Berdasarkan statistic, selama pertandingan, Juventus menguasai bola sebanyak 62 persen dan melepaskan sembilan tembakan akurat dari 21 usaha. Adapun Palermo menciptakan satu peluang emas dari enam percobaan.

Susunan Pemain :

PALERMO : Viviano; Munoz, Milanovic, Labrin; Pisano, Migliaccio (Bacinovic 73' ), Della Rocca, Barreto, Acquah ( Budan53'), Ilicic ( Vasquez 83'), Miccoli
Pelatih: Mutti

JUVENTUS : Buffon; Barzagli, Bonucci, Chiellini; Caceres, Vidal (82' Pepe), Pirlo, Marchisio, Estigarribia; Quagliarella (Del Piero 78'), Vucinic (67' Matri)
Pelatih: Conte

Wasit : Brighi
Kartu Kuning : Marchisio 77'.

Read More......

Sabtu, 07 April 2012

Jeep Menjadi Sponsor Baru Juventus

Dilansir melalui situs resmi Juventus, telah ada kesepakatan bersama antara Juventus FC dan Fiat S.p.A mengenai sponsor utama jersey Juventus selama tiga musim ke depan hingga musim 2015. Adapun nilai kontrak dari kerjasama ini adalah sebesar 35 Juta Euro atau setara dengan Rp 415 miliar.

Terhitung mulai 1 Juli 2012 sampai dengan 30 juni 2015, Fiat akan menjadi sponsor utama dari Juventus di seluruh kompetisi yang melibatkan tim senior maupun dari tim junior Juventus. Logo "Jeep" (yang merupakan anak perusahaan Fiat melalui Chrysler) akan terpampang diseragam Juventus mulai musim 2012/13 untuk pertandingan kandang dan tandang.

Selain pihak FIAT juga akan memasok kendaraan Jeep kepada seluruh staff kepelatihan dan pemain. Juventus FC dan Fiat S.p.A merupakan dua perusahaan yang berada di bawah Exor S.p.A (perusahaan milik keluarga Agnelli).

Read More......

Senin, 02 April 2012

Serie A Pekan 30: Juventus 3-0 Napoli

Juventus semakin mendekati AC Milan sebagai Capolista setelah mengalahkan Napoli dengan skor 3-0 dalam laga lanjutan kompetisi Serie A giornata 30 di Juventus Arena, (2/4/2012) dinihari WIB. Dengan kemenangan telak itu, selisih poin Juventus dan Milan hanya tinggal dua poin saja.

Meski bermain di hadapan publik sendiri, Juventus mendapatkan perlawanan ketat dari Napoli sepanjang babak pertama.

Juventus nyaris membuka keunggulan ketika pertandingan baru berjalan sekitar lima menit melalui sundulan Marco Borriello yang menerima umpan silang dari andrea Pirlo tetapi masih menyamping tipis dari jala Morgan De Sanctis.

Boriello kembali membuang peluang di menit 10 ketika umpan Stephan Lichtsteiner menemui kepala penyerang internasional Italia itu. Tapi lagi-lagi bola hanya menyasar sisi gawang.

Napoli memperoleh peluang pertamanya di menit 13 ketika umpan terobosan Ezequiel Lavezzi menemui Marek Hamsik. Yang kemudian langsung melepaskan tembakan tetapi masih bisa ditepis Gianluigi Buffon.

Pada menit ke-23 Napoli mendapatkan sebuah peluang melalui Ezequiel Lavezzi. Yang melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti setelah menerima operan Inler, tetapi masih bisa dimentahkan barisan pertahanan Juventus. Di menit 30, giliran sundulan Arturo Vidal yang menyambut umpan dari tendangan bebas Pirlo tetapi berhasil diselamatkan oleh De Sanctis.

Di menit 43 tembakan keras Pirlo dari jarak jauh memaksa De Sanctis melakukan penyelamatan atas gawangnya.

Kedua tim, baik Juventus maupun Napoli, sama-sama tampil agresif dan berhasil menciptakan sejumlah peluang pada paruh waktu awal itu. Namun hingga babak pertama berakhir kedudukan imbang tanpa gol.

Di babak kedua, tempo pertandingan masih sama-sama cepat, namun Juventus lebih gencar melakukan serangannya dan hasilnya mereka berhasil memecah kebuntuan di menit 53.

Berawal dari tendangan bebas Pirlo ke kotak penalti gagal diamankan dengan sempurna oleh barisan pertahanan Napoli,, Mirko Vucinic yang menguasai bola liar, langsung melepaskan tendangan. Bola sempat mengenai kaki Leonardo Bonucci dan berbelok masuk ke dalam gawang Napoli. Unggul satu gol, Juventus kian bersemangat dan bahkan, dua menit berselang, mereka bisa mencetak gol. Namun, gol Vucinic dianulir wasit lantaran berada dalam posisi offside.

Menit ke-63, Marek Hamsik kembali mengancam gawang Buffon. Sayangnya, tendangan kaki kiri pemain Slovakia dari luar kotak penalti itu belum bisa mengarah ke sasaran dengan baik. Di menit ke-73, sebuah tendangan keras dari Vucinic masih bisa diselamatkan oleh De Sanctis.

Vidal menggandakan keunggulan Juventus dengan aksi briliannya di menit ke-75. Melakukan akselerasi di sisi kanan pertahanan Napoli dan melakukan step over sebelum melepaskan sepakan keras ke arah tiang jauh tanpa mampu dicegah oleh De Sanctis.

Vidal nyaris mencetak gol kedua pada menit ke- 76, tetapi tendangan jarak jauh yang dilepaskannya dari sektor sayap, setelah melihat posisi De Sanctis yang cukup jauh dari gawang, masih menyamping. Tak lama setelah itu, Fabio Quagliarella nyaris menciptakan gol spektakuler dari tengah lapangan. Sayang arah sepakannya hanya menyasar sisi kanan gawang Napoli.

Alessandro Del Piero yang baru masuk menggantikan Vucinic pada menit 83, langsung memberikan memberi umpan manis yang berhasil diselesaikan Fabio Quagliarella menjadi gol ketiga bagi Juventus.

Kebobolan tiga gol membuat Napoli semakin menderita, ditambah lagi di menit ke-86, mereka harus bermain dengan 10 pemain setelah wasit mengusir Juan Camilo Zuniga lantaran menyikut wajah Giorgio Chiellini.

Pada menit akhir pertandingan, Juventus masih terus menekan pertahanan Napoli dan menciptakan beberapa peluang masih salah satunya melalui Del Piero yang nyaris membobol gawang Napoli di masa injury time, andaikan tembakan kerasnya tak dihadang De Sanctis. Hingga pertandingan usai, skor 3-0 bagi kemenangan pasukan Antonio Conte tetap bertahan.

Kemenangan ini juga membuat Bianconeri kini hanya terpaut dua poin dari pemuncak klasemen AC Milan di klasemen sementara Serie A. Berikut adalah statistik lengkap pertandingan Juventus vs Napoli.

Susunan Pemain :

JUVENTUS: Buffon; Barzagli, Bonucci, Chiellini; Lichtsteiner (Caceres 66), Vidal, Pirlo, Marchisio, De Ceglie; Borriello (Quagliarella 70), Vucinic (Del Piero 83)
Pelatih: Conte

NAPOLI: De Sanctis; Campagnaro, Cannavaro, Aronica; Maggio (Dossena 25), Gargano, Inler (Pandev 62), Zuniga; Hamsik (Dzemaili 71); Lavezzi, Cavani
Pelatih: Mazzarri

Wasit: Orsato
Kartu Kuning: Lichtsteiner 37, Vidal 39, De Ceglie 45, Gargano 63, Cannavaro 68, Marchisio 73
Kartu Merah: Zuniga 86

Read More......

Senin, 26 Maret 2012

Serie A Pekan 29 : Juventus 2-0 Inter Milan

Juventus berhasil menumbangkan Inter Milan 2-0 dalam Derby d'Italia, di Juventus Arena, Senin (26/3) dinihari WIB. Dengan kemenangan ini Juventus masih terus menempel ketat AC Milan dalam perebutan Scudetto Serie A 2011-2012.

Bertanding di hadapan pendukung sendiri, Juventus mendominasi penguasaan bola. Saat babak pertama baru dua menit dimulai, Bianconeri mendapat mendapatkan sebuah peluang melalui Simone Pepe, namun Julio Cesar masih sigap menghalau bola.

Pada menit ke-14, giliran Inter yang mengancam. Berawal dari umpan terobosan Maicon yang mampu dikontrol dengan baik oleh Diego Milito di kotak penalty dan membuat Gianluigi Buffon harus bekerja keras dalam menahan tembakan Milito yang berdiri dalam posisi yang pas untuk menceploskan bola.

Tiga menit kemudian, giliran Juventus yang memiliki peluang bagus untuk mencetak gol. Umpan silang Caceres disambut sundulan Matri ke arah gawang. Sayang, sundulan yang dilepaskan Alessandro Matri juga masih gagal membuahkan gol lantaran bola melayang di atas mistar Julio Cesar. Skor belum berubah karena Julio Cesar mampu menepis sundulan tersebut.

Pada menit ke-23, Julio Cesar kembali bekerja keras untuk menangkap bola yang kali ini dilepaskan oleh Arturo Vidal.

Inter kembali mendapat peluang di menit ke-29. Berawal dari sepak pojok yang dilepaskan Maicon, Forlan mampu menyundul bola dengan baik. Namun, lagi-lagi Buffon menunjukkan kualitasnya dengan menepis sundulan pemain Uruguay itu.

Pada menit ke-32, Peluang emas Milito berhasil dipatahkan kembali oleh Buffon. Menerima umpan jarak jauh, Milito berhasil mengontrol dan melepaskan tendangan keras ke gawang. Buffon lagi-lagi membloknya. Bola rebound sempat mengarah ke Milito dan dia menendangnya kembali, tetapi terlalu melambung.

Tiga menit berselang, Buffon lagi-lagi bisa menyelamatkan gawangnya dari kebobolan. Joel Obi yang melakukan tendangan jarak jauh keras dan mengarah ke gawang, dengan gemilangnya ditepis Buffon.

Juventus mengancam di menit ke-37. Tendangan Vucinic dari luar kotak penalti masih bisa diamankan oleh Julio Cesar.

Tendangan voli keras Stankovic dari luar kotak penalti pada menit ke-40 masih bisa mentahkan dengan kakinya oleh mantan pemain Parma itu. Hingga pertandingan babak pertama usai, kedua tim masih gagal mencetak gol. Skor imbang tanpa gol bertahan hingga babak pertama usai.

Pada babak kedua Juventus melakukan perubahan taktik dan mencoba tampil lebih tenang. Mereka berusaha lebih sabar membongkar pertahanan Nerazzurri. Pada menit ke- 56, Claudio Marchisio melepaskan tendangan spekulasi dari luar kotak penalti, tapi upayanya masih bisa digagalkan oleh Julio Cesar dan hanya menghasilkan sepak pojok saja.

Pada menit 57, Juve akhirnya bisa memecah kebuntuan melalui Martin Caceres. Berawal dari sepak pojok yang diambil oleh Pirlo, bola mengarah ke Martin Caceres yang berdiri bebas dan dengan mudah menanduk bola masuk menghujam gawang Julio Cesar. Setelah gol itu, Juventus sempat meraih sejumlah peluang apik.

Pada menit 70, Mirko Vucinic yang lolos dari jebakan offside untuk mengejar umpan terobosan Del Piero dan sudah tinggal berhadapan dengan Cesar namun gagal untuk mencetak gol karena arah tendangannya masih bisa dimentahkan kiper asal Brasil itu.

Hanya berselang satu menit setelah itu, juventus menggandakan keunggulannya melalui gol yang dicetak oleh Alessandro del Piero. Berawal dari sebuah serangan cepat, umpan terobosan Arturo Vidal berhasil dikonversi menjadi gol oleh Del Piero, melalui sepakan mendatar ke pojok kanan bawah gawang Cesar.

Juventus kembali mengancam di menit ke-77. Chiellini berhasil menerobos kotak penalti Inter dan memberikan umpan kepada Quagliarella yang bebas di mulut gawang. Beruntung bagi Inter, di sana ada Douglas Maicon yang dengan sigap menghalau bola sepakan dari Quagliarella yang sudah mengarah masuk kedalam gawang.

Kedudukan nyaris berubah 3-0 ketika Chiellini berhasil menanduk bola dengan sempurna ketika menerima umpan tendangan bebas yang dilepaskan Pirlo, namun Cesar kembali mementahkannya. Hingga laga usai, skor tetap bertahan 2-0.

Menurut statistik yang ada, Juventus melakukan 18 kali tembakan dan 12 diantarnya mengarah ke gawang. Sedangkan Inter Milan hanya mempunyai 6 kali tendangan yang mengarah ke gawang dari 10 kali tembakan yang dilakukan. Dengan hasil ini maka Juventus masih bisa menjaga peluang mereka dalam perburuan Scudetto dan masih menjaga rekor mereka sebagai tim yang belum terkalahkan sepanjang musim ini.

Susunan Pemain:

JUVENTUS: Buffon; Caceres, Barzagli, Chiellini, De Ceglie; Vidal, Pirlo, Marchisio; Pepe (Bonucci 53), Matri (Del Piero 53), Vucinic (Quagliarella 73)
Pelatih: Conte

INTER: Julio Cesar; Maicon, Lucio, Samuel, Nagatomo; Zanetti, Poli (Pazzini 68), Stankovic, Obi (Faraoni 68); Milito, Forlan
Pelatih: Ranieri

Wasit: De Marco
Kartu kuning: Nagatomo 34, Poli 45, De Ceglie 75

Read More......

Kamis, 22 Maret 2012

Perpanjangan Kontrak Baru De Ceglie Hingga 2017

Paolo De Ceglie telah berkomitmen tentang masa depannya di Juventus dengan menandatangani perpanjangan kontrak selama lima tahun. Pemain 25 tahun itu memperbarui kontraknya bersama Juve hingga 30 Juni 2017. Sebelumnya Kontrak lama De Ceglie akan berakhir pada musim 2013 mendatang. Penandatanganan kontrak baru tersebut sekaligus mengakhiri spekulasi yang beredar yang menghubungkannya dengan AC Milan atau Roma.

"Ini terasa sangat emosional," katanya di calciomercato.com. "Untuk berada di Juventus dalam waktu yang lama merupakan tujuan saya sejak berusia sembilan tahun. Dan sekarang mimpi saya terwujud."

Pemain yang berposisi sebagai bek kiri ini adalah produk asli akademi junior Bianconeri. De Ceglie melakukan debut untuk Juventus pada musim kompetisi 2006-07, saat La Vecchia Signora harus dipaksa untuk berlaga Serie B. Pada 2007-08, Dia sempat dipinjamkan ke Siena. Musim 2011-2012, De Ceglie telah menjadi bagian penting dari skuad Antonio Conte, dan sudah bermain sebanyak 15 pertandingan serta menyumbangkan satu gol saat laga melawan Chievo yang berakhir imbang 1-1.

Read More......

Rabu, 21 Maret 2012

Vucinic : “Pergerakkan, Determinasi dan Pengorbanan”

Tiga gol yang dicetak Mirko Vucinic dalam empat pertandingan terakhir telah membungkam kritik yang selama ini ditujukan kepadanya, tetapi dia menegaskan bahwa dia tidak bermain begitu buruk sebelum gol yang dia cetaknya baru-baru ini.

"Saya bermain bagus bahkan sebelum ini, tapi gol tak juga datang. Sekarang, aku mencetak gol dengan kontinuitas tapi ini bukan aspek utama. Yang paling penting adalah bahwa tim mencapai hasil yang positif. Malam ini, aspek yang paling mendasar adalah melaju ke final. Kami menginginkannya, persis seperti apa yang diinginkan oleh fans kami.

Pemain asal Montenegro ini merupakan tokoh utama di babak perpanjangan waktu, dan menjadi penentu dalam pertandingan melawan Milan. Dia pertama kali mencoba untuk memungkinkan rekan satu timnya bisa mencetak gol, dan kemudian dia menunjukkan kehebatannya dengan gol indah yang dicetaknya. Sebuah tembakan kaki kanan dari jarak jauh mengarah ke sudut atas gawang: "Terkadang saya dapat menunjukan tendangan seperti itu. Untungnya, malam ini saya bisa melakukannya..."

“Pada awal pertandingan tampaknya terasa mudah, tapi kemudian Milan bereaksi, dan menyebabkan beberapa kesulitan, terutama dengan penguasaan bola mereka . Tapi kami berhasil meraih kemenangan secara keseluruhan berkat serangan, determinasi, berlari cepat dan pengorbanan yang kami lakukan. Pertahanan yang digalang oleh para penyerang sayap dan gelandang membuat tenaga kami tidak terkuras hingga babak tambahan waktu. "

Setelah berhasil lolos ke babak Final Coppa Italia, Juventus kini berkonsentrasi untuk memangkas selisih 4 poin dengan Milan dikompetisi Serie A. Sekarang, untuk menghadapi Inter pada hari Minggu malam, energi perlu dipulihkan: " Ketika Anda bermain melawan Inter, Anda tahu bahwa Anda menghadapi tim hebat dan bahwa Anda diminta untuk memberikan semua yang Anda bisa. "

Read More......

Del Piero : “Sampai tetes keringat terakhir “

Sesuai apa yang diucapkan oleh Antonio Conte, "ini akan menjadi permainan Alessandro Del Piero". Dan sang kapten dapat membuktikan pernyataan tersebut. "Saya sangat senang dengan pertandingan malam ini. Kami senang bisa melaju ke babak final. Pertemuan Milan dan Juventus selalu dan akan selalu menyajikan pertandingan yang hebat, karena mereka adalah dua klub besar, "kata Del Piero.

Juventus tidak pernah menyerah, bahkan ketika Milan berhasil menyamakan agregat. Tidak seperti tim yang lainnya, Bianconeri tidak kehilangan semangat juang mereka. Mereka terlalu lapar: "Kami memberikan semua yang terbaik yang kami mililk dalam pertandingan tersebut , sampai tetes terakhir keringat kami. Milan melakukan hal yang sama, dan saya berpikir bahwa babak perpanjangan waktu itu adalah adil. Mereka tim hebat, terorganisir dengan baik, namun kami sangat menginginkan untuk bisa mencapai babak final. "

Sang kapten mencetak gol pembuka di leg kedua semifinal yang berakhir imbang 2-2 setelah perpanjangan waktu, sehingga membawa Bianconeri melaju ke babak final Coppa Italia dengan agregat 4-3 untuk keunggulan Juventus.

"Sekarang kami harus menikmati prestasi ini dan terus menjaga antusiasme ini sampai pertandingan pada hari Minggu melawan Inter. Kita harus terus berada di jalur ini dalam kompetisi Serie A. Saat ini Milan unggul empat poin dari Juventus dan mereka adalah tim yang kuat, tapi kami ingin berjuang sampai akhir dan saya berjanji kami akan membuat kesulitan untuk Milan hingga pertandingan terakhir."


Read More......

Semifinal II Coppa Italia : Juventus 2-2 AC Milan

Hasil imbang 2-2 yang diraih Juventus saat melawan Milan pada semi final Coppa Italia yang berlangsung di Juventus Stadium, Selasa 20 Maret 2012 (Rabu dini hari WIB) cukup untuk mengantar pasukan Antonio Conte menuju babak final Coppa Italia. Secara agregat Juventus unggul 4-3 atas AC Milan.

Pertandingan berjalan cukup keras. Sulley Muntari sempat menghadang Stephan Lichsteiner dengan sangat keras pada menit 15. Tindakannya ini bisa saja berbuah kartu merah namun wasit lebih memilih memberikan kartu kuning. Conte terlihat sangat geram atas kejadian itu

Pada menit ke-20 Milan memiliki peluang emas lewat aksi Ibra. Dari sebuah kesalahan yang dilakukan Lichtsteiner, Ibra langsung melepaskan tembakan keras. Namun, kiper Juve, Storari, berhasil mementahkan tembakan penyerang asal Swedia tersebut. Peluang tim tamu berikutnya datang dari Clarence Seedorf, saat tendangan jarak jauh yang dia lepaskan melenceng tipis dari sasaran.

Tuan rumah berhasil unggul lebih dulu pada menit ke-28 melalui sang kapten Alessandro Del Piero. Berawal dari sukses Andrea Pirlo melewati Djamel Mesbah, dia kemudian mengirim umpan ke Stephan Lichtsteiner yang kemudian mengirim umpan tarik tengak kotak penalti. Del Piero berhasil mengalahkan Marco Amelia saat akan menjemput bola, dan dengan sontekannya dia membawa Juventus unggul 1-0 atau agregat 3-1.

Miro Vucinic nyaris membawa Juve mengandakan keunggulannya di menit ke-35. Tapi sayang tembakannya dari jarak jauh masih melebar tipis di sisi kanan gawang Milan.

Milan berusaha sekuat tenaga untuk mencetak gol balasan. Dua peluang yang diperoleh Milan pada menit 41 hanya menemui sebuah kegagalan. Tendangan keras dari Seedorf dan usaha dari Ibrahimovic tidak berhasil dimanfaatkan menjadi sebuah gol. Hingga laga babak pertama usai, keunggulan satu gol Juventus tetap tak berubah.

Di babak kedua Milan bermain lebih baik, terbukti saat pertandingan babak kedua baru berjalan enam menit, Milan akhirnya berhasil menyamakan kedudukan. Umpan lambung dari Philippe Mexes ke depan gawang Juventus berhasil dimaksimalkan oleh Djamel Mesbah yang tengah berada dalam posisi bebas. Bola hasil tandukannya berhasil menjebol gawang Juventus.

Tendangan Mirko Vucinic pada menit ke-65 masih mengenai tiang gawang. Tak lama setelah itu Maxi Lopez yang masuk menggantikan Zlatan Ibrahimovic di awal babak kedua nyaris membawa Milan berbalik unggul. Namun tembakannya masih sedikit tinggi di atas mistar.

Luca Antonini hampir saja mengakhiri perjuangan Milan pada menit 78 saat berniat menghalau bola tendangan bebas Andrea Pirlo yang justru nyaris menciptakan gol bunuh diri.

Butuh satu gol tambahan untuk menyamakan skor agregat, Milan terus menyerang dan akhirnya mampu berbalik unggul 2-1 berkat gol yang diciptakan Maxi Lopez pada menit ke-80. Pemain asal Argentina tersebut berhasil mengecoh dua pemain Juventus, sebelum melepaskan tembakan keras yang gagal dibendung Storari.

Jelang akhir pertandingan Juve memiliki beberapa peluang, salah satunya ketika Marco Borriello gagal menceploskan bola meski hanya tinggal berhadapan dengan Amelia. Hingga 45 menit babak kedua berakhir, kedudukan tetap bertahan 2-1 untuk Milan. Pertandingan pun harus dilanjutkan dengan babak tambahan.

Memasuki babak perpanjangan waktu Juve langsung menekan. Sebuah gol spektakuler Mirko Vucinic pada menit ke-96 membuat kedudukan menjadi 2-2. Berawal dari umpan Pirlo, tembakan keras Vucinic mengarah ke sudut kiri atas melesat deras ke gawang Amelia.

Gol dari Vucinic tersebut membuat keadaan menjadi berbalik. Milan balik tertekan dan kurang mampu mengendalikan permainan mereka.Usaha terakhir Milan pada menit 120 melalui Maxi Lopez gagal berbuah gol. Bola hasil tandukannya berhasil dihalau oleh Bonucci.

Hingga wasit meniupkan peluit panjang tanda laga usai, skor bertahan di angka 2-2. Dengan hasil ini, Juventus berhak melangkah ke final dengan agregat kemenangan 4-3.

Dari statistik yang ada, dengan penguasaan bola sebanyak 46 % Juventus melakukan 22 kali tembakan dan 11 diantaranya mengarah ke gawang sedangkan AC Milan dari pengusaan bola sebanyak 54% hanya membuat 15 kali tembakan dan 6 diantaranya mengarah ke gawang.

Susunan Pemain :

JUVENTUS: Storari; Lichtsteiner (Caceres 46), Bonucci, Chiellini, De Ceglie; Giaccherini, Pirlo, Vidal; Pepe (Marchisio 63), Del Piero (Borriello 74), Vucinic
Pelatih: Conte

MILAN: Amelia; Antonini, Mexes, Thiago Silva, Mesbah; Aquilani (Nocerino 68), Muntari, Seedorf; Emanuelson, Ibrahimovic (Maxi Lopez 46), El Shaarawy (Inzaghi 78)
Pelatih: Allegri

Wasit: Orsato

Kartu Kuning: Muntari 16, Aquilani 35, Vucinic 38, Seedorf 56, Borriello 80, Thiago Silva 101, Vidal 112

Read More......

Selasa, 20 Maret 2012

Juventus Stadium, Tuan Rumah Final Liga Europa 2014

Juventus Stadium kembali mendapat sebuah kehormatan lain. Hanya berselang enam bulan lebih setelah rumah baru Bianconeri diresmikan, Dari Istanbul, Komite Eksekutif UEFA telah mengkonfirmasi bahwa final Liga Europa pada tahun 2014 akan diselenggarakan di Juventus Stadium.

Ini menjadi pertama kali bagi Italia untuk menjadi tuan rumah final Liga Europa sejak dimulainya kompetisi ini pada tahun 2009. Juventus merupakan satu-satunya klub di Italia yang mempunyai stadion sendiri.

Sedangkan untuk final Liga Champions 2014 akan diselenggarakan di Lisbon Estádio do Sport Lisboa e Benfica.

Read More......

Minggu, 18 Maret 2012

Pirlo : “Untuk Muamba”

Setelah kemenangan besar 5-0 Juventus atas Fiorentina, Andrea Pirlo, mendedikasinya golnya dan kemenangan Juventus untuk Fabrice Muamba : "Untuk Muamba, pemain Bolton yang jatuh sakit di lapangan. Kami semua mendukungnya," ujar Pirlo seperti dilansir laman resmi klub.

Gelandang Bolton Wanderers, Fabrice Muamba tiba-tiba terjatuh dan kehilangan kesadaran pada menit ke-41. Ia sempat tergeletak di tengah lapangan dan diberikan pertolongan medis, sebelum dilarikan ke rumah sakit. Pertandingan itu pun akhirnya dihentikan.

Selain itu, dengan kemenangan besar tersebut seolah membantah semua keraguan tentang efektivitas Juventus di depan gawang lawan: " Kami berhasil mencetak beberapa gol hanya dalam satu pertandingan, mungkin akan lebih baik jika mencetak lebih banyak gol pada pertandingan sebelumnya, tapi itu tak masalah. Mengamankan kemenangan hari ini sangat fundamental untuk tetap dekat dengan Milan. Kita tahu bahwa mereka kuat tapi kita harus berusaha untuk bersaing dengan mereka. "

“Tidak akan sulit, jika Juventus akan terus bermain seperti yang mereka lakukan di Florence. Sebelum Cerci dikeluarkan, kami sudah memulai dengan langkah yang benar.

“Jelas , kartu merah yang diterima kepada Cerci memang cukup membantu, tapi waktu itu kami sudah unggul, dan memulai laga dengan cara yang tepat, “ ungkap Pirlo.

Read More......

Serie A pekan 28 : Fiorentina 0-5 Juventus

Setelah dalam empat pertandingan sebelumnya terus meraih hasil imbang, akhirnya Juventus meraih kemenangan telak atas tuan rumah Fiorentina dengan skor 5-0, dalam lanjutan kompetisi Serie-A, di Artemio Franchi, Minggu (18/3) dini hari.

Walaupun bermain dikandang lawan, Juventus mampu mendominasi atas tuan rumah dan baru tujuh menit laga dimulai, dua peluang langsung dimiliki oleh Juventus. Sebuah sepakan keras Mirko Vucinic mengenai tiang gawang dan bola muntah masih belum bisa dimaksimalkan oleh Alessandro Matri.

Juventus membuka keunggulan saat pertandingan memasuki menit ke 15 melalui sepakan terarah Mirko Vucinic. Berawal dari umpan-umpan pendek Machisio dan Pirlo di area pertahanan Fiorentina dan diselesaikan oleh Vucinic dengan tendangan melengkung dari luar kotak pinalti. 1-0 untuk Juve.

Upaya Fiorentina untuk mencetak gol penyeimbang menjadi lebih berat karena kartu merah yang diterima oleh Alessio Cerci yang dengan secara sengaja menendang bagian belakang kaki Paolo De Ceglie.

Unggul jumlah pemain, Juventus kian leluasa mengontrol permainan atas tuan rumah. Pada menit ke- 28, Bianconeri memperbesar keunggulan menjadi 2-0 melalui Arturo Vidal. Bermula dari skema sepak pojok, Menerima umpan dari Mirko Vucinic, gelandang asal Chile itu melepas sepakan yang masih ditepis Artur Boruc. Namun dengan cepat dia menyambar bola rebound dan masuk ke sudut kanan gawang Fiorentina. Keunggulan 2-0 untuk Juventus bertahan hingga babak pertama usai.

Di babak kedua, Fiorentina mencoba untuk menekan pertahanan Juventus. Tiga menit babak kedua berjalan, Fiorentina memperoleh peluang lewat tendangan bebas usai pelanggaran yang dilakukan Vidal pada Andrea Lazzari. Namun sundulan Cesare Natali memanfaatkan tendangan bebas masih melebar.

Sebuah gol dari Marchisio dimenit 54 mengubah skor menjadi 3-0. Diawali dari sebuah serangan balik, tandukan dari Marchisio setelah menyambut umpan matang Vucinic dari sisi kiri lapangan akhirnya membobol gawang Fiorentina kembali.

Andrea Lazzari sempat menghidupkan asa Fiorentina setelah sepakannya membentur mistar gawang Gianluigi Buffon. Juve semakin memimpin jauh tatkala Andrea Pirlo turut menyumbang gol di menit ke-69. Memanfaatkan bola umpan terobosan dari Vucinic, Andrea Pirlo sukses membobol jala Boruc dengan tendangan pelan terarah kaki kirinya.

Simone Padoin yang baru masuk di menit 70 menggantikan Vidal melengkapi pesta kemenangan Juve lewat golnya di menit 72. Memanfaatkan bola pantul dari hasil tendangan Pirlo yang sempat membentur bek Fiorentina, Padoin sukses menaklukkan Boruc. Skor 5-0 untuk Juventus itu bertahan sampai akhir pertandingan.

Berdasarkan statistik yang ada, Juventus menguasai bola sebanyak 66 persen dan menciptakan delapan peluang emas dari 13 usaha. Adapun tuan rumah melepaskan satu tembakan akurat dari delapan percobaan.

Susunan Pemain :

FIORENTINA : Boruc; Cassani, Natali, Nastasic, Pasqual; Olivera (De Silvestri 46), Montolivo, Lazzari; Cerci, Amauri,Vargas.
Pelatih: Rossi

JUVENTUS: Buffon; Lichtsteiner, Bonucci, Caceres, De Ceglie; Vidal (Padoin 70), Pirlo, Marchisio; Pepe, Matri (Quagliarella 59), Vucinic (Borriello 70).
Pelatih: Conte

Wasit: Bergonzi
Kartu Kuning: Lichtsteiner 24, Olivera 34
Kartu Merah: Cerci 20

Read More......